Selasa, Maret 19, 2024
namakamu.com
namakamu.com
namakamu banner id
namakamu banner id

Kenali Gejala Stunting pada Anak dengan Cara Ini

namakamu.com
namakamu.com
namakamu banner id
namakamu banner id

Secara sederhana stunting adalah masalah kesehatan yang timbul akibat kekurangan nutrisi. Sebenarnya ada dua istilah yang hampir sama, yaitu stunted dan stunting. Stunted yaitu kondisi tinggi badan anak minus 2 standar deviasi berdasarkan kurva WHO. Sedangkan stunting pada anak terjadi akibat anak mengalami stunted yang di sebabkan kekurangan nutrisi serta infeksi yang berulang selama 1000 hari pertama kehidupan.

Di Indonesia sendiri, angka stunting masih dikategorikan tinggi, yaitu di atas 30%. Menurut salah satu sumber, ada tiga hal yang harus di lakukan dalam mendeteksi stunting pada anak, antara lain :

Baca juga : 7 Cara untuk Meningkatkan Daya Ingat Otak

Melakukan pengukuran antropometri secara rutin

Antropometri di lakukan dengan melakukan pengukuran pada berat badan, panjang badan, tinggi badan, lingkar kepala berdasarkan usia anak dan yang lainnya.

Pengecekan ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan pada anak, apakah anak tersebut mengalami risiko gagal tumbuh atau tidak.

Pengukuran berat badan di bawah usia 2 tahun dilakukan dengan cara berbaring di atas timbangan khusus anak balita, sedangkan anak di atas 2 tahun ditimbang dengan cara berdiri menggunakan timbangan berat badan umum.

Melakukan plotting kurva pertumbuhan menurut WHO

Setelah melakukan penimbangan dan pengukuran tinggi badan, langkah selanjutnya adalah memplotting dalam kurva menurut WHO. Kurva tersebut di kelompokkan berdasarkan berat badan menurut umur, tinggi badan menurut umur dan juga berat badan menurut panjang badan.

Jika dalam kurva tersebut panjang atau tinggi badan anak berada di bawah garis merah -2, maka dapat di katakan bahwa anak tersebut memiliki perawakan pendek dan berisiko terkena stunting.

Kurva tersebut bisa dilihat dalam buku Kesehatan Ibu dan Anak atau melalui aplikasi PrimaKu yang dibuat oleh Ikatan Dokter Indonesia.

Proses gagal tumbuh

Seorang anak tidak bisa langsung di vonis terkena stunting hanya karena memiliki perawakan pendek. Anak yang terkena stunting adalah anak yang mengalami gagal tumbuh. Artinya kenaikan beratnya tidak memadai atau mengalami penurunan berat badan.

Jika anak mengalami gejala seperti ini sebaiknya segera konsultasikan kepada dokter dengan tetap mencukupi kebutuhan nutrisi serta faktor pendukung lainnya.

Infeksi menyebabkan kenaikan berat badan tidak memadai

Orang tua harus mengetahui apakah anak memiliki infeksi atau tidak, karena infeksi yang berulang bisa menyebabkan gagal tumbuh pada anak. Hal inilah yang membuat sang anak mengalami stunting. Infeksi tersebut seperti alergi susu sapi, penyakit jantung bawaan, tuberculosis, HIV atau infkesi yang lainnya.

Selain itu pemberian ASI atau susu formula yang tidak tepat juga bisa menyebabkan berat badan tidak normal. (Willy/Djavatoday)

Mampu Mengatasi Bau Mulut, Ini Dia Manfaat Daun Kemangi yang Harus Kamu Ketahui

Manfaat daun kemangi tak hanya dapat dirasakan dari aromanya yang kerap kali untuk campuran makanan ataupun lalapan. Meskipun rasanya agak pahit, daun kemangi memiliki...

5 Manfaat Makanan Manis, Bisa Beri Efek Senang

Manfaat makanan manis ada banyak, loh. Sebagian orang mungkin menghindari makanan manis karena dapat memicu terjadinya penyakit pada tubuh seperti diabetes. Namun, tubuh juga...

5 Dampak Negatif Telat Makan yang Tidak Boleh Disepelekan

Dampak negatif telat makan dapat dirasakan cepat atau lambat. Kebiasaan telat makan bukanlah suatu hal yang bisa kita anggap wajar. Sebab, jika tubuh terus...

Manfaat Minyak Zaitun untuk Kesehatan dan Kecantikan

Manfaat minyak zaitun dapat dibuktikan dari kandungan nutrisi dan antioksidannya yang sangat melimpah, bermanfaat untuk kesehatan dan kecantikan. Tidak perlu meragukan manfaatnya, minyak alami...
spot_img

Terpopuler

Lainnya