Berita Ciamis (Djavatoday.com),- Tim Pengabdian Kepada Masyarakat oleh Dosen Prodi Pendidikan Akuntansi FKIP Universitas Galuh Ciamis melakukan pelatihan tata kelola obyek wisata dengan format Akuntansi Lingkungan. Kegiatan yang didanai oleh LPPM Universitas Galuh ini dilakukan kepada BUMDes Wibawa Mukti, di Kampung Sawah Desa Talagasari, Kecamatan Kawali.
Tim Pengabdian Kepada Masyarakat ini terdiri dari Rini Agustin Eka Yanti, S.Pd., M.Pd. sebagai ketua Tim. Anggota Tim terdiri dari Dr. Endang Mulyadi, M.Pd, Ilah, S.Pd., M.Pd dan Dra Tati Heryati MM. MPd. Serta melibatkan 2 orang mahasiswa.
Ketua Tim Rini Agustin Eka Yanti menjelaskan pengabdian ini dalam memenuhi Tridharma perguruan tinggi. Menurutnya, keberhasilan pengelolaan, pengembangan dan pembiayaan kawasan wisata perlu dukungan semua pihak agar bisa berjalan lancar.
Selanjutnya, salah satu model yang dapat dikembangkan dalam pengelolaan objek wisata adalah penerapan akuntansi lingkungan (Green Accounting). Untuk menjaga keberlangsungan objek wisata dan membantu dalam pelestarian lingkungan.
Menurut Rini, Akuntansi Lingkungan secara bertahap memperkenalkannya seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian lingkungan. Kunci Utama keberhasilan penerapan akuntansi Lingkungan adalah Kerjasama antara perusahaan masyarakat dan pemerintah
“Kegiatan pengabdian masyarakat ini mengenai penyuluhan tentang tata kelola objek wisata dengan menggunakan format akuntansi lingkungan. Ini juga sesuai dengan visi misi Unigal dalam konservasi lingkungan,” ujar Rini, Kamis (7/4/2022).
Rini menerangkan pengabdian ini dalam pelaksanaannya melalui metode penyuluhan tentang pentingnya pengelolaan wisata bagi masyarakat. Termasuk kewirausahaan dan usaha-usaha yang berkaitan dengan ekonomi kreatif guna mendukung kemajuan kawasan wisata dengan akuntansi lingkungan.
Ini Tahapan Pengabdian dari Dosen Prodi Pendidikan Akuntansi
Adapun tahapan kegiatan pengabdian ini ada 3 tahapan. Pada tahap 1, Persiapan mulai dari observasi, kelengkapan administrasi, persiapan alat dan bahan untuk penyuluhan dan pelatihan.
Selanjutnya, tahap 2, Pelaksanaan adalah mitra mendapat penyuluhan tentang pentingnya pengelolaan wisata bagi masyarakat. Mitra juga mendapat penyuluhan tentang format Akuntansi lingkungan dalam pengelolaan objek wisata.
Tahap 3, Evaluasi, yakni mitra mampu untuk mengaplikasikan format akuntansi sederhana dalam pengelolaan objek wisata. Mitra mampu menyusun laporan keuangan sederhana untuk usaha di kawasan wisata.
“Dengan pengabdian ini terlihat ada peningkatan pengetahuan dari pengelola obyek wisata mengenai format akuntasi lingkungan,” jelasnya. (Ayu/CN/Djavatoday).