Berita Ciamis (Djavatoday.com),- Warga Perumahan di Desa Panyingkiran, Kecamatan Ciamis, Kabupaten Ciamis, geger dengan penemuan dua mayat dalam rumah, Senin (9/10/2023). Diketahui dua mayat itu adalah keponakan dan Tante.
Dua mayat itu laki-laki dan perempuan. Identitasnya masing-masing, Denden Sukmawan (46) dan Teti Mulyati (81).
Kasat Reskrim Polres Ciamis AKP Muchammad Arwin membenarkan penemuan dua mayat itu adalah tante dan keponakan.
“Korban 1 berinisial DS, laki-laki, lalu korban 2 berinisial TM, perempuan. Korban 2 ini adalah tante dari korban 1,” ujar Arwin Bahar, Selasa (10/10/2023).
Penemuan jenazah tersebut berawal dari informasi warga sekitar TKP pada Senin (9/10/2023) malam. Warga kemudian melaporkan telah menemukan dua mayat dalam sebuah rumah, lalu melanjutkannya ke pemerintah desa dan polisi.
“Kami langsung melakukan pengecekan ke TKP dan benar ada dua korban meninggal dunia,” ungkap Arwin.
Tim Inafis Polres Ciamis pun langsung melakukan olah tempat kejadian perkara. Dari lokasi itu polisi tidak menemukan adanya kejanggalan. Semua barang berharga milik korban tidak ada yang hilang.
Kemudian dari hasil visum, dari tubuh keponakan dan tante itu tidak tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Hasil dari pemeriksaan medis, pada tubuh Denden ditemukan cairan darah dari hidung, mata dan telinga.
“Dari pihak keluarga korban, sampai saat ini belum mau dilakukan otopsi karena menganggap bahwa hal ini adalah musibah,” kata Arwin.
Dugaan Penyebab Tante dan Keponakan Ditemukan Tewas
Kasat menjelaskan, dari pemeriksaan medis, Denden kemungkinan meninggal lebih dulu dari tantenya. Kondisi mayat sudah membusuk dan mengeluarkan bau.
“Sedangkan korban kedua (Teti) kemungkinan beda 2 hari. Jenazah korban masih dalam keadaan kaku dan belum terjadi pembusukan,” tuturnya.
Saat melakukan penyelidikan, lanjut Arwin, pihaknya mendapat informasi dari keluarga bahwa Denden sering mengeluhkan nyeri dada sebelah kiri. Namun korban belum sempat mengecek kondisi kesehatannya.
“Pada tanggal 9 Oktober, saudara dari korban 1 (Denden) mendatangi TKP untuk menemui korban. Namun korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia,” jelas Arwin.
Sementara tante Denden, Teti merupakan seorang lansia dan menderita sakit stroke. Sebelum meninggal, Teti tidak bisa berjalan dan mengalami kesulitan melihat.
“Sehari-hari dia untuk makan perlu disuap. Hanya bisa makan bubur saja, makanan-makanan yang sudah dihaluskan,” jelas Arwin.
Diketahui, Denden bertugas merawat Teti di rumah tersebut. Sedangkan, Teti merupakan seorang janda yang tidak memiliki anak. (Ayu/CN/Djavatoday)