Berita Ciamis (Djavatoday.com),- Sejumlah petani di Desa Sukamaju dan Desa Baregbeg, Kecamatan Baregbeg, Kabupaten Ciamis, saat ini sedang kebingungan. Mereka kewalahan untuk mengusir gerombolan burung Pipit yang menyerang tanaman padi sejak sepekan terakhir. Padahal sebentar lagi menjelang musim panen.
Alat pengusir burung berupa otok-otok dan Bebegig Sawah pun sudah tidak mempan untuk mengusir gerombolan burung Pipit itu.
“Burung-burung tidak mau kabur meski sudah diusir pakai bunyi-bunyian dan Bebegig Sawah,” ujar Sulaeman (65) salah seorang petani, Jumat (27/4/2023).
Sulaeman menyebut menjelang panen, burung pipit memang akan mencari makan padi ke sawah. Hal ini berpotensi membuat hasil panen tidak maksimal. Namun kali ini serangan gerombolan burung Pipit begitu ganas sehingga membuat petani pun kewalahan.
Germbolan burung Pipit itu biasa mulai menyerang padi sejak jam 5.00 WIB. Bulir padi itu tidak hanya dimakan namun juga berjatuhan akibat dihinggapi. Ketika datang, burung itu nampak seperti gumpalan awan hitam dari langit. Kemudian mereka turun lalu hinggap menyebar ke area persawahan.
Burung-burung itu datang dari arah perkotaan Ciamis. Ketika kembali pun burung-burung itu pergi ke arah perkotaan.
“Kalau terus begini kemungkinan hasil panen akan tidak maksimal, jauh dari harapan,” ucapnya.
Meski kurang efektif untuk mengusir gerombolan burung Pipit itu, namun para petani tetap berusaha terus membunyikan berbagai peralatan dan menggoyang-goyangkan Bebegig Sawah. Petani berharap upaya tersebut dapat meminimalisir dampak dari serangan gerombolan burung tersebut.
Sakri juga mengungkapkan hal yang sama. Ia pun harus merogoh kocek tambahan untuk membuat alat untuk mengusir hama burung tersebut.
“Pasang bunyi-bunyian dari kaleng bekas menggunakan tali plastik membentangvke sawah. Mengibas-ngibaskan bendera dan orang-orangan sawah tapi tetap saja burung itu kembali lagi,” ucapnya.
Petani pun berharap Pemkab Ciamis turun tangan ikut membantu mengatasi hama burung tersebut. Agar hasil panen bisa maksimal dan petani tidak mengalami kerugian. (Andra/CN/Djavatoday)