Berita Ciamis (Djavatoday.com),- Tak banyak yang tahu kalau dulu membatik merupakan salah satu tradisi budaya warga Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Bahkan Batik Ciamisan sempat mengalami masa kejayaannya sekitar tahun 1960 hingga 1980-an.
Menurut data dari Diskominfo Ciamis, sejarah Batik Ciamis mulai berkembang setelah Perang Diponegoro pada abak ke-19. Pada waktu itu banyak pasukan Pangeran Diponegoro yang berangkat meninggalkan Yogjakarta menuju ke Batavia untuk perang melawan Kolonial Belanda.
Kabupaten Ciamis adalah salah satu jalur perlintasan rombongan. Ketika perang berakhir, pasukan Pangeran Diponegoro singgah di Ciamis bahkan ada yang mulai menetap. Mereka yang mahir membatik pun mulai menggiatkan batik sebagai pekerjaan sehari-hari.
Pada abad ke-20, membatik di Ciamis pun memulai berkembang. Perlahan menjadi produk massal yang pemasarannya hingga luar daerah. Era kejayaan Batik Ciamisan berlangsung dari tahun 1960 hingga 1980. Bahkan Batik Ciamisan mampu bersaing dengan dominasi Batik Jogja, Solo dan Pekalongan.
Beberapa Motif Batik Ciamis
Awalnya Batik Ciamisan hanya punya dua warna yakni coklat soga dan hitam dengan latar putih. Hal ini karena terbatasnya pewarna alam waktu itu. Batik Ciamisan memiliki motif yang tidak terlalu rumit dan berkarakter sederhana.
Batik ini ebih banyak mempresentasikan keindahan alam. Sehingga saat ini motif batik Ciamis yang ada seperti motif rereng (tebing). Ada juga motif batik dengan mempresentasikan buah-buahan dan tumbuhan. Seperti motif batik kumali bergambar buah manggis, tanaman daun kelapa dan daun rente.
Beberapa motif Batik Ciamisan, batik rereng lasem, rereng seno, parang sontak, rereng sintung ageung, batik lepaan, batik kopi pecah, batik rereng adu manis, batik rereng parang rusak dan batik rereng peuteuy papangkah, motif bunga raflesia.
Selain itu, dalam perkembangannya kini ada juga motif batik yang menunjukan seharga kejayaan Kerajaan Galuh. Seperti motif Galuh Pakuan, Ciung Wanara dan Ciung Bunga.
Sementara itu, Ketua TP PKK Ciamis Kania Ernawati Herdiat mengatakan batik Ciamis pernah mengalami masa keemasan. Kehidupan sebagian masyarakat Ciamis dari membatik.
“Motif batik khas Ciamis beragam, sederhana dan elegan. Cocok untuk dipakai acara resmi maupun kegiatan lainnya,” katanya.
Dalam upaya membangkitkan kembali Batik Ciamisan, Kania mengajak semua pihak lintas sektoral.
“Kami pun sudah mengaplikasikannya dalam seragam sehari-hari untuk para kader PKK,” jelasnya. (Ayu/CN/Djavatoday)