DJAVATODAY.COM, CIAMIS – Pemerintah Kabupaten Ciamis melakukan klarifikasi terkait kabar penolakan pasien peserta BPJS oleh RSUD Ciamis yang tersebar di media sosial dan pemberitaan di masyarakat yang terjadi pada pada Saudara ES Warga Kecamatan Lumbung.
Berdasarkan keterangan ES menerangkan, saat hendak berobat jalan, dirinya ditolak oleh RSUD Ciamis pada hari Senin 4 September 2020.
Selain itu, Reni, warga Kecamatan Baregbeg, Kabupaten Ciamis, juga merasakan hal yang sama. Dengan penolakan pasien BPJS Kesehatan ini, Reni pun merasa kecewa sekali atas pelayanan yang diberikan oleh pihak RSUD Ciamis.
Mendengar hal tersebut Pemkab Ciamis sigap langsung mengundang BPJS Kota Banjar. direksi RSUD Ciamis dan Kepala Dinas Kesehatan Ciamis untuk melakukan klarifikasi terkait permasalahan tersebut.
Mediasi dipimpin oleh Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Kabupaten Ciamis, Toto Marwoto di Oproom Sekretariat Daerah Ciamis. Senin, (05/10/2020) siang.
Pj Sekda Ciamis, Toto Marwoto mengatakan, permasalahan terkait penolakan pasien BPJS ini harus diselesaikan dengan melihat akar persoalannya agar diperoleh titik temu.
“Persoalanya harus kita telaah terlebih dulu, apa yang menjadi persoalan di RSUD Ciamis dapat dikomunikasikan dengan pihak BPJS agar diperoleh kejelasan,” ungkapnya.
Lebih lanjut Toto mengungkapkan persoalan tersebut bisa karena sistem ataupun adanya ketidaksesuaian dengan regulasi yang ada.
“Persoalan ini harus cepat diselesaikan, jangan sampai ada pihak ketiga yang membuat keruh,” Kata Toto.
Banyak Kasus Gagal Klaim Pasien BPJS
Mewakili RSUD Ciamis, Ketua Komite Medik (Komdik) dr Deni menjelaskan, permasalahan yang utama adalah adanya kasus gagal Klaim. Oleh BPJS terhadap sejumlah pasien RSUD.
“Diantara pasien kami ada yang berobat namun tidak diterima oleh BPJS. Sehingga kami pihak RSUD harus mengembalikan uang mereka yang jumlahnya tentu tidak sedikit, itu lah yang membuat kami meradang,” tuturnya.
Lebih lanjut ia menambahkan, pasien yang gagal di klaim-kan Asuransi BPJS-nya, yakni kasus verifikasi pasca klaim 189 kasus pasien penyakit kronis. 513 kasus pasien rehabilitasi medis dan katarak.
“Untuk layanan poli rawat jalan kami hanya menerima pasien umum. Untuk peserta BPJS sementara dialihkan ke RS yang ada di wilayah Ciamis, Banjar dan pangandaran. Diantaranya, RS PB, Al Arif, dadi keluarga, RSUD Banjar, RS mitra idaman dan RS Pandega Pangandaran,” terangnya.
Pelayanan Rawat Inap dan IGDTetap berjalan
Deni memberitahukan, untuk pelayanan rawat inap dan IGD masih berjalan seperti biasanya.
“Kami mengharapkan ada hitam diatas putih antara kedua belah pihak, agar persoalan ini dapat selesai hari ini juga. Dan besok RSUD Ciamis akan beroperasional normal kembali,” jelasnya.
Sementara itu pihak BPJS mengungkapkan, pihaknya tidak ada maksud untuk tidak simpati atau berempati terhadap pihak RSU. Akan tetapi ketetapan ada di Deputi Wilayah.
Rencananya Direksi RSUD besok akan menemui Deputi Wilayah dari BPJS untuk mendapatkan jalan keluar dari permasalahan.
Pemkab Ciamis telah menjadwalkan pertemuan dengan deputi wilayah BPJS pada Rabu 07 Oktober 2020 nanti.
Terakhir Sekda Ciamis berharap agar permasalahan kedua belah pihak ini cepat selesai.
“Agar permasalahan cepat diselesaikan, Pemkab Ciamis telah menjadwalkan pertemuan dengan Deputi Wilayah BPJS,” imbuhnya.
Diharapkan pertemuan yang diadakan dapat menyelesaikan permasalahan yang ada. Jika pun tidak selesai kami siap mendampingi sampai ke pusat agar permasalahan ini cepat selesai,” pungkasnya. AT
