Di zaman sekarang, masih ada saja orang tua yang menikahkan anaknya dalam usia yang relatif masih sangat muda. Padahal, bukan rahasia lagi bahwa dampak dari pernikahan dini sering memunculkan banyak masalah bagi anak.
Selain menimbulkan masalah fisik, pernikahan dini juga tidak baik untuk kesehatan mental. Sayangnya masalah ini tidak mendapat perhatian lebih dari orang-orang dewasa di sekelilingnya. Padahal, kondisi ini akan mempengaruhi masa depannya. Berikut ulasannya.
Baca juga : 7 Tips Menurunkan Berat Badan Setelah Melahirkan
Merasa kurang percaya diri
Anak yang menikah di bawah umur biasanya terpaksa berhenti sekolah dan kehilangan masa remajanya. Mereka kehilangan waktu bersama teman-temannya.
Menurut sebuah penelitian, perempuan yang menikah muda kurang bisa memutuskan perkara dalam urusan rumah tangga. Hal ini disebabkan kurangya pengalaman dan pengetahuan.
Akibatnya mereka selalu merasa kurang percaya diri dan merasa rendah diri saat berkumpul dengan keluarga maupun teman sebayanya.
Mengalami depresi
Salah satu dampak pernikahan dini yang paling serius adalah kemungkinan mengalami depresi. Kondisi ini terjadi karena mereka sebenarnya tidak siap dengan kehidupan rumah tangga.
Perempuan yang menikah muda harus di hadapkan dengan banyak tugas dan tanggung jawab mulai dari mengurus rumah hingga mengurus suami.
Minimnya bekal dan pengetahuan tentang kehidupan berumah tangga dapat memicu stres yang jika tidak segera ditangani dapat menimbulkan masalah kesehatan mental seperti depresi.
Risiko baby blues
Mempunyai bayi di usia yang masih belia memungkinkan seorang perempuan mengalami baby blues. Kondisi ini mengakibatkan sang ibu merasa tidak siap menjalankan perannya atau bisa di sebut depresi pasca melahirkan.
Kondisi ini bisa di perparah dengan pasangan yang tidak mau mendukung atau membantu istrinya setelah melahirkan.
Mengalami psikosomatis
Psikosomatis merupakan gangguan fisik yang di sebabkan oleh faktor psikis atau keadaan mental seseorang. Biasanya kondisi ini dipicu oleh stres, depresi atau kecemasan berlebih.
Perempuan yang menikah dini biasanya mengalami risiko hal ini. Beberapa diantaranya sering mengalami keluhan seperti pusing, sakit pinggang atau anemia.
Mengalami PTSD
Post traumatic stress disorder adalah gangguan mental yang terjadi setelah seseorang mengalami atau menyaksikan peristiwa yang tidak menyenangkan.
Di negara-negara miskin, perempuan yang melakukan pernikahan dini cenderung mendapat perlakuan tidak baik dari pasangannya. Pengalaman buruk inilah yang membuat perempuan mengalami PTSD. (Willy/Djavatoday)