Berita Ciamis (Djavatoday.com),- Massa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Ciamis (AMC) menggelar aksi dengan turun ke jalan dalam rangka refleksi Hari Jadi Ciamis ke 381 tahun, Kamis (22/6/2023).
Ratusan mahasiswa tersebut melakukan longmarch dari Taman Lokasana ke Pendopo Ciamis. Setiap perwakilan mahasiswa dari perguruan tinggi Ciamis melakukan orasi.
Dalam orasinya, para mahasiswa menyampaikan sejumlah aspirasi dan persoalan Ciamis hari ini. Sehingga Pemkab Ciamis dapat melakukan perbaikan-perbaikan.
Ada pun sejumlah poin yang disampaikan mulai dari pemerataan infrastruktur, pendidikan dan kesejahteraan honorer, pelayanan kesehatan, penyerapan tenaga kerja, investasi, kekerasan seksual terhadap anak hingga menyoroti pergantian nama Ciamis kembali ke Galuh yang dinilai tidak urgen.
“Lebih baik membahas yang lebih urgen daripada membahas pergantian nama Ciamis jadi Galuh. Penting mana reformasi pendidikan dengan pergantian nama,” ujar salah seorang mahasiswa yang menjadi orator.
Bupati Ciamis Herdiat Sunarya beserta para kepala dinas pun langsung ikut ke jalan menemui massa aksi. Bahkan Bupati Ciamis dan mahasiswa melakukan diskusi dengan duduk lesehan di Jalan Raya. Dalam audiensi itu menghasilkan nota kesepakatan.
Korlap aksi Andri Mulyana pun menyampaikan ada 3 kesepakatan yang akan dikawal demi Kabupaten Ciamis lebih baik. Pertama mengawal program Calakan (pendidikan) Rp 750 ribu per siswa dan santri di Kabupaten Ciamis supaya tepat sasaran.
“Kedua mendorong Komnas perempuan dan anak di Kabupaten Ciamis untuk bekerja sama dan ketiga memperbaiki infrastruktur, kesehatan dan pendidikan di Kabupaten Ciamis,” ujar Andri.
Tanggapan Bupati Terhadap Aksi Mahasiswa Refleksi Hari Jadi Ciamis
Bupati Ciamis Herdiat Sunarya menyatakan selama ini Pemkab Ciamis selalu memprioritaskan infratruktur.
“Kemantapan jalan sebelum saya menjabat hanya 60 persen. Sekarang di Ciamis kemantapan jalan sudah 85 persen. Memang diakui ada 15 persen jalan kondisinya rusak berat dan sedang,” ujar Herdiat.
Ikhwal pelayanan kesehatan, Ciamis memiliki 37 puskesmas dan 50 ambulans yang selalu siaga memberikan pelayanan kepada masyarakat.
“Kita juga menegaskan kepada para petugas medis untuk melayani masyarakat dengan ramah dan senyum,” katanya.
Terkait pendidikan dan kesehatan, Pemkab Ciamis sudah menganggarkan sekitar 24 persen dari APBD Ciamis. Untuk honorer, Pemkab Ciamis pun telah menganggarkan lebih dari Rp 15 miliar.
“Mengenai pergantian nama, itu merupakan aspirasi dari sebagian masyarakat. Saat ini pun masih dalam kajian yang Tim Pengkajinya pun dari Universitas Galuh. Mau jadi atau pun tidak itu tergantung tim kajian. Sekarang masih menampung aspirasi,” jelasnya.
Herdiat pun menjelaskan selama 2 tahun di tahun 2020 dan 2021, Indonesia dilanda pandemi Covid-19. Sehingga pekerjaan baru optimal di tahun 2022. (Ayu/CN/Djavatoday)