Jumat, April 26, 2024

Bekali Santri, Pesantren Banyulana Ciamis Bergerak di Pertanian-Peternakan

Berita Ciamis (Djavatoday.com),- Pesantren Banyulana Ciamis berdiri tahun 79. pesantren ini tetap bertahan sebagai pesantren salafiah berada di Desa Jelat, Kecamatan Baregbeg, Ciamis, Jawa Barat.

Pesantren ini tidak memilikj lembaga pendidikan formal. Saat ini tercatat memiliki 80 orang santri. Mayoritas orang Ciamis. Namun ada juga dari luar daerah seperti Garut, Cianjur, Berebes hingga Sumatera.

Uniknya, sebanyak 60 persen santri mendapat subsidi dari pesantren. Selain itu, pesantren ini juga mandiri dengan mengandalkan hasil pertanian dan peternakan untuk membekali para santrinya.

Seperti menanam padi, holtikultura, sayuran, buah-buahan dan peternakan ikan mujaer. Bahkan kini pesantren tersebut sudah memiliki green house untuk mengembangkan pertaniannya. Seluruh pengelolaannya dilakukan oleh santri dari mulai menanam hingga produksi.

“Sejak pesantren ini berdiri dan ada santri, kita bergerak pada pertanian dan peternakan dengan memanfaatkan lahan sekitar setengah hektar. Tujuan utamanya untuk membekali para santri supaya memiliki keterampilan bekal saat kembali ke masyarakat,” ujar Pimpinan Pesanten Banyulana Kabupaten Ciamis KH Darif Haidarifan, Kamis (21/10/2021).

Darif menjelaskan kegiatan santri sehari-hari selain mengaji juga aktif di ladang. Dari mulai menanam, memelihara hingga panen. Bahkan produksi pupuk sendiri atau jamu sehat tanaman.

“Intinya pertanian dan peternakan ini bukan berorientasi pada materi. Tapi kami melakukannya untuk memenuhi kebutuhan pesantren, kebutuhan para santri. 60 persen santri disini bersubsidi, tidak membawa bekal dari rumah,” jelasnya.

Bahkan Pesantren Banyulana Ciamis sudah meluncurkan ‘Magrib’ atau Madrasah Agrikultur Banyulana. Sehingga belajar pertanian di pesantren ini memiliki kurikulum. Para santri pun bisa mengembangkan pengetahuan bidang pertanian dan perikanan secara langsung.

“Mentornya juga dari tenaga ahli, ada dari BP3K dan Dinas Pertanian. Alhamdulillah Pemkab Ciamis pun sangat mendukung. Bahkan membantu dalam hal legalitas, seperti P4S, pusat penyuluhan pertanian swadaya. Sehingga para santri nantinya punya sertifikat dan bisa memberikan praktek langsung ke masyarakat,” jelasnya.

Camat Apresiasi Pesantren Banyulana Ciamis

Sementara itu, Camat Barebeg Edy Yulianto mengatakan sudah mengetahui Pesantren Banyulana ini satu-satunya pesantren bergerak di bidang pertanian dan peternakan.

“Mereka tidak hanya konsentrasi pada keagamaan. Tapi juga memberikan bekal kepada santrinya untuk kehidupannya. Jadi tidak tergantung pada dunia luar tapi mandiri. Bisa disebut juga pesantren pertanian,” pungkasnya. (Ayu/CN/Djavatoday)

Calhaj di Kecamatan Baregbeg Ciamis Usianya Rata-rata Muda, Ada yang 23 Tahun

Djavatoday.com,- Calon jemaah haji (Calhaj) asal Kecamatan Baregbeg, Kabupaten Ciamis pada tahun 2024 usianya rata-rata berusia muda, bahkan ada yang usianya 23 tahun. Hal tersebut...

Pastikan ASN Netral dalam Pilkada, PMII STITNU datangi Pemda Pangandaran

Djavatoday.com,- Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat STITNU Al Farabi Pangandaran mendatangi Kantor Pemerintah Kabupaten Pangandaran, Selasa (23/4/2024). Dalam pertemuan tersebut, mereka menyuarakan pentingnya netralitas...

Tiga Desa di Cikoneng Ciamis Dilanda Longsor, Satu Rumah dan Jalan Terdampak

Djavatoday.com,- Akibat hujan deras, sebanyak tiga desa di Kecamatan Cikoneng, Kabupaten Ciamis dilanda tanah longsor. Bahkan, ada satu rumah tertimpa material longsor, Kamis (25/4/2024). Adapun...

Tebing di Sadananya Ciamis Longsor, Satu Rumah Terancam

Djavatoday.com,- Tebing sepanjang 6 meter dengan tinggi 8 meter dan lebar 4 meter di Desa Sadananya, Kecamatan Sadananya, Kabupaten Ciamis longsor, Rabu (24/4/2024). Dampak tebing...

Terpopuler

Lainnya