Kamis, April 18, 2024

Jovan: Upaya Pengambilalihan Partai Demokrat Bukan Isapan Jempol

Berita Jakarta (Djavatoday.com),- Upaya pengambilalihan paksa Partai Demokrat bukan isapan jempol semata. Demikian dikatakan Wasekjen DPP Demokrat Jovan Latuconsina.

“Permasalahan tersebut harus menjadi perhatian semua pihak, dari mulai pemerintah hingga warga sipil. Ini bukan hanya masalah internal,” tegas Jovan, Selasa (2/1/2021)

Jovan menjelaskan, pihaknya memiliki berita acara perkara yang didasari laporan dari delapan kader Demokrat. Yakni berita acara terkait hasil pertemuan mereka bersama mantan kader yang dihadiri oleh KSP Moeldoko.

“Dalam permasalahan upaya pengambilalihan paksa Partai Demokrat ini, ke delapan kader internal itu akan kita proses sesuai konstitusi Partai. Hal itu menjadi masalah yang harus ditangani oleh internal kami,” ungkapnya.

Kemudian lanjut Jovan, mengenai munculnya nama tokoh yang dekat dengan Presiden. Hal itu harus segera diklarifikasi oleh Presiden.

“Dalam pembicaraan bersama kader kami, ada berbincangan tentang KSP Moeldoko yang mendapat restu Presiden,” ungkapnya.

Jovan menuturkan, hal ini yang mendasari Ketua PD Demokrat AHY menyerukan suaranya kepada Presiden. Agar mendapat klarifikasi, karena AHY meyakini bahwa itu merupakan pencatutan nama.

Sikap dan langkah ini dilakukan menyusul reaksi dari seluruh Ketua DPC dan Ketua DPD Partai Demokrat di Daerah. Mereka menyerukan amarah karena kepemimpinan sah melalui proses aklamasi pada Kongres V Partai Demokrat 15 Maret 2020 lalu diobrak-abrik oknum kader.

“Bahkan melibatkan oknum kader eksternal dan pihak-pihak luar yang berada dalam lingkaran kekuasaan,” tuturnya.

Jika Cinta, Jangan Ada Upaya Pengambilalihan Partai Demokrat

Jovan menegaskan, menggunakan jalan pintas untuk mencapai keinginan bukanlah sikap kesatria. Semua ada aturannya, jika Negara punya UU, Partai punya AD/ART sebagai dasar konstitusi.

“Kalau KSP Moeldoko mencintai Demokrat, silahkan daftar menjadi kader Partai Demokrat. Tapi untuk jadi Ketua Umum, harus mengikuti prosedur dan ikuti prosesnya,” paparnya.

Dalam permasalahan ini, Jovan menyampaikan rasa bangga kepada sosok AHY yang tidak membongkar nama KSP Moeldoko ke publik.

“AHY lebih memilih tidak mempublis nama KSP Moeldoko, meski seluruh kader meminta AHY membongkarnya. Beliau berpesan kepada kami, apapun kesalahannya, KSP Moeldoko adalah seniornya,” tutur Jovan.

Jovan mengungkapkan, dalam menghadapi upaya pengambilalihan Partai Demokrat ini AHY lebih mengedepankan sikap kesatria. (MM/Djavatoday)

Perolehan Suara Caleg DPR RI Dapil Jabar X dari Partai Golkar di Pemilu 2024, Agun Terbanyak

Berita Nasional (Djavatoday.com),- Pemilu 2024 telah selesai dilaksanakan dan kini memasuki tahapan rapat pleno di KPU. Kini beredar para Caleg DPR RI Dapil Jabar...

Pemadanan NIK-NPWP, Langkah Awal Pembaruan Sistem Pajak Satu Akses

Pemadanan NIK-NPWP bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kepada Wajib Pajak dalam hal memudahkan mereka pada bagian administrasi perpajakan. Pembaruan tersebut juga merupakan Langkah awal yang...

Mampu Jaga Pertumbuhan Bisnis,  Direksi bank bjb Raih Best CMO Award 2023

Berita Nasional (Djavatoday.com) - bank bjb kembali mendapat apresiasi karena dinilai telah mampu menjaga pertumbuhan bisnis di tengah tantangan ekonomi nasional maupun global. bank...

Perkuat Kerjasama, bank bjb Gelar Gathering dengan Pemred Media Massa dan PWI Pusat  

Berita Nasional (Djavatoday.com), - bank bjb menyelenggarakan acara media gathering yang dihadiri Pemimpin Redaksi Media, Pemimpin Media, Pemimpin Organisasi Media di Indonesia. Acara tersebut...

Terpopuler

Lainnya