Sabtu, Juli 27, 2024

Pendemi Usaha Sulit, Ini Tips Dari Pengusaha Abon Ciamis

Berita Ciamis, (Djavatoday),- Pendmi Covid19 berdampak luar biasa pada sektor ekonomi. Banyak pengusaha tidak mampu bertahan dan terpakasa menutup usahanya. Namun kondisi tersebut tidak berlaku pada pelaku UKM Abon dan Dendeng asal Ciamis Novita Mustika Dewi.

Pelaku UKM asal Lingkungan Rancapetir, Kecamatan Ciamis, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat tersebut mengaku malah mendapat hikmah dari Pendemi Covid19.

” Pendemi membuka mata saya, sebelumnya saya hanya mengandalkan penjualan offline saja. Tidak memaksimalkan penjualan Online. Melalui marketing penjualan online penjualan malah meningkat,” kata Novi, (24/11/2020)

Baca Juga : https://43.218.225.166/kuliner/bakso-merapi-ciamis-bikin-bibir-dower-dan-ketagihan/

Novi merupakan generasi ketiga, keturunan Bu Iloh pendiri Abon Rajawali yang melegendi di Ciamis.

Pendemi yang diikuti Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di kota – kota besar membuat permintaan Abon dan Dengdeng Ciamis meningkat.

Selain dari kota – kota besar di daerah Jawa, permintaan dari luar Jawa seperti Palembang, Palangkaraya sampai Makasar mulai berdatangan.

” Abon dan Dendeng Ciamis termasuk makanan yang tahan lama, praktis cepat saji. Sehingga menjadi pilihan untuk stok makanan di rumah. Alhamdulillah sampai sekarang pesanan tetap lancar,” ujar Novi.

Novi menuturkan, saat ini promosi penjualan dimaksimalkan melalui Medsos sampai E-commerce seperti Tokopedia dan lainya.

” Dari medsos permintaan reseller Abon dan Dendeng Ciamis juga mulai bertambah sampai tiga kali lipat. Dari Bekasi, Bandung, Jakarta. Ada juga dari Palembang dan Makasar,” ungkap Novi.

Melihat peluang pasar yang bagus, Novi berinovasi dengan menambah varian produk baru. Ada abon pedas, paru-paru berbumbu beku, abon daging ayam, ayam katsu, termasuk menambah Mustofa yang menjadi best seller.

Untuk produksi pesanan rata-rata abon 500 kg per bulan dan dendeng 300 kg perbulanya. Meski produksi terus bertambah, proses pembuatan abon dan dengdeng masih mempertahankan cara tradisional.

” Untuk mempertahankan kualitas rasa, cara pembuatan Abon dan Dendeng Ciamis masih mempertahankan cara tradisional. Selain itu kemasan disesuaikan dengan permintaan. Saya berharap para pelaku UMK dapat tetap optimis dan jeli melihat peluang,” kagta Novita. (Mang Moh/Djavatoday)

Pahlawan Nasional KHZ Musthafa Dijadikan Nama untuk RSUD Pemkab Tasikmalaya

Berita Tasikmalaya (Djavatoday.com),- Pemkab Tasikmalaya menjadikan nama Pahlawan Nasional KHZ Musthafa sebagai nama RSUD Kabupaten Tasikmalaya. Bupati Tasikmalaya Ade Sugainto meresmikan nama tersebut bersama...

Ide Olahan Jelly, Anak-anak Pasti Suka!

Ide olahan jelly ternyata tak hanya bisa Anda jadikan sebagai sajian puding untuk keluarga, lho, Sobat Djava. Anda bisa mengolahnya menjadi dessert lain yang ...

Jelang HUT RI, Sejumlah Pedagang Bendera dan Umbul-umbul Mulai Bertebaran di Ciamis

Berita Ciamis (Djavatoday.com),- Menjelang HUT RI pada bulan Agustus mendatang, sejumlah pedagang bendera dan umbul-umbul tahunan mulai bertebaran di Ciamis. Salah satunya di sepanjang ruko...

Tabung Gas Melon Meledak di Ciamis, Momon Alami Luka Bakar

Berita Ciamis (Djavatoday.com),- Tabung gas elpiji 3 kilogram meledak di Dusun Sukahurip, Desa Talagasari, Kecamatan Kawali, Kabupaten Ciamis. Akibat kejadian itu, seorang warga bernama...
IMG-20240721-WA0006
IMG-20240721-WA0006

Terpopuler

Lainnya