Berita Ciamis (Djavatoday.com),- Seekor kijang atau mencek masuk ke ruang kelas SDN 5 Maleber, Kelurahan Maleber, Ciamis, Jawa Barat, Selasa (31/5/2022). Kemunculan satwa liar di tengah permukiman perkotaan Ciamis ini bikin kaget warga.
Munculnya kijang ini cukup aneh, mengingat cukup jauh dari habitatnya. Selain itu, tidak ada warga sekitar yang memelihara satwa liar tersebut. Beruntung tidak ada korban dalam kejadian itu. Warga pun tidak mengetahui asal muasal kijang tersebut.
Kronologinya, Yanti Sri Novianti, guru kelas sedang berada dalam kelas sendirinya. Pada saat itu anak-anak kelas 2 sedang berolahraga. Kondisi pintu kelas dalam keadaan terbuka. Tiba-tiba dari arah pintu masuk seekor kijang masuk ruang kelas. Sontak Yanti pun kaget dan buru-buru keluar dari pintu lain.
“Saya langsung keluar lewat pintu lain, langsung saya tutup lagi. Takutnya keluar, khawatir anak-anak. Jadi kijang terkurung dalam kelas,” ungkap Yanti.
Yanti pun langsung melaporkan kejadian itu kepada aparat setempat. Kemudian Ketua RW dan warga lainnya masuk ke dalam kelas dan mencoba menangkap satwa tersebut.
Tak butuh waktu lama, kijang tersebut berhasil ditangkap dengan menggunakan jaring net bola voli dari sekolah. Pihak kelurahan kemudian melaporkan kejadian itu ke Bidang KSDA Wilayah III Ciamis untuk mendapat penanganan. Petugas berwenang pun datang dan mengamankan satwa dilindungi tersebut.
Sementara itu, Iwan Rismawan, Ketua RW setempat menuturkan seekor kijang masuk ruang kelas sekolah ini baru pertama kali terjadi. Sedangkan warga sekitar tidak ada yang memelihara kijang atau mencek ini.
“Setahu saya tidak ada yang memelihara hewan itu. Tidak tahu asal datangnya dari mana. Kalau dekat sekolah memang ada kebun, berbatasan dengan selokan Cibelender dan tembus ke Sungai Cileueur,” jelasnya.
Saat ini kondisi kijang tersebut dalam keadaan baik. Namun terlihat cukup liar. Bahkan kondisi dalam ruang kelas sempat berantakan akibat tertabrak oleh kijang yang lari kesana kemari karena panik.
“Alhamdulilah sekarang sudah diamankan oleh pihak berenang dari BKSDA,” pungkasnya. (Ayu/CN/Djavatoday)
.){kind=link}