Di Kabupaten Ciamis tepatnya di Desa Karangkamulyan ada wisata alam sekaligus sisa peninggalan kerajaan galuh, yakni wisata alam Ciung Wanara. Wisata Ciung Wanara merupakan sebuah kawasan hutan lindung yang di penuhi oleh peninggalan budaya dan mitos. Mitos Situs Ciung Wanara Karangkamulyan yang diyakini masyarakat sampai saat ini adalah mitos Situs Sabung Ayam.
Situs Sabung Ayam merupakan ruang terbuka seperti tanah lapang yang di tengahnya terdapat pohon bungur lurus menjulang. Yang dimana pohon ini di percaya usianya sudah mencapai ratusan tahun. Lokasinya terletak di sebelah selatan dari lokasi sanghyang bedil kira-kira jaraknya 5 meter dari pintu masuk.
Setiap situs yang ada di wisata alam Ciung Wanara Karangkamulyan memiliki cerita tersendiri. Diantaranya seperti situs sabung ayam. Tempat dimana ayam Ciung Wanara mengalahkan ayam raja dan meninggalkan bekas di pohon. Yang konon mitosnya, Jika kita berhasil memegang benjolan di pohon tersebut dengan mata tertutup, maka keinginan kita akan tercapai.
Terdapat makna tersirat dari mitos Situs Ciung Wanara Karangkamulyan ini. Yakni kita dituntut untuk selalu fokus terhadap satu tujuan agar tujuan kita tercapai. Karena apabila fokus kita tergoyahkan oleh sesuatu yang ada di sekitar kita maka kecil kemungkinan untuk tujuan itu bisa tercapai.
Situs lain di Obyek Wisata alam Situs Ciung Wanara Karangkamulyan
Selain situs sabung ayam terdapat juga beberapa situs lain diantaranya.
Batu Pangcalikan, Sanghyang Bedil, Lambang Peribadatan, Cikahuripan, Panyandaan, batu Pamangkonan, makam Adipati Panaekan dan tumpukan batu Sri Begawat Pohaci.
Luas lahan Pancalikan sekitar 25 meter persegi dan di pagar oleh pembatas yang terbuat dari batu. Cikahuripan dan Pamangkonan merupakan bangunan persegi dengan dinding batu. Sedangkan Sanghyang bedil dan Panyandaan merupakan bangunan persegi dengan tambahan batu di depan pintu masuk.
Sedangkan Sri Begawat Pohaci merupakan tumpukan batu yang tidak beraturan dengan batu tegak di puncaknya. Terakhir yang ada di situs Ciung Wanara adalah makam Adipati Panaekan dengan punden yang membentuk lingkaran dengan batu tegak pada sisi selatan dan utaranya.
Salah satu situs lain yang di percaya memiliki mitos yaitu situs batu Pamangkon. Mitosnya, berat atau ringan perjalanan hidup kita tercermin dari berat batu pamangkon saat di angkat. jika seseorang dapat mengangkat batu tersebut sebanyak 3 kali dengan ringan maka hidupnya akan terasa ringan meskipun di hadapkan dengan cobaan. Begitupun sebaliknya bila terasa berat maka di yakini akan menjalani hidup yang cukup berat.
Sebenarnya hal tersebut hanyalah simbol semata. Yang namanya mitos dapat kita yakini ataupun tidak tergantung keyakinannya masing-masing.
Dari beberapa mitos Situs Ciung Wanara Karangkamulyan tersebut kita bisa ambil maknanya bahwa lika-liku perjalanan hidup seseorang balik lagi kepada diri kita sendiri. Tak hanya itu dengan adanya mitos tersebut mengajarkan kita untuk selalu berusaha dan bekerja keras serta tidak lupa untuk mendekatkan diri dengan sang pencipta. (Pe/Djavatoday)