Curug Sabuk Sumedang merupakan sebuah air terjun yang kini menjadi objek wisata alam tersembunyi atau biasa menyebutnya dengan hidden gem. Air terjun ini tak hanya menyuguhkan satu aliran, melainkan empat sekaligus dengan ketinggian dan pesona yang berbeda. Keindahannya yang terletak di Gunung kareumbi ini membuat wisatawan harus mengerahkan perjuangan sekuat tenaga. Hal tersebut karena akses menuju curugnya masih sangat jauh dari kata mudah, menembus hutan dan menyeberangi sungai.
Meskipun begitu, saat tiba di depan air terjunnya Anda akan merasa semua lelah dan perjuangan telah terbayar. Sumedang memang selalu bisa mencuri perhatian dengan objek wisatanya yang menawan. Bagi Anda yang gemar berpetualang ke alam terbuka, objek wisata ini bisa menjadi pilihan yang tepat. Namun, jangan lupa untuk mengajak teman berpetualang bersama karena curug ini masih cukup sepi dan memiliki kesan angker.
Bagi Sobat Djava yang sedang merencanakan healing dan menjelajahi alam, tak ada salahnya untuk mengunjungi Curug Sabuk Sumedang. Sebelum berkunjung, simak terlebih dahulu artikel ini hingga akhir untuk mendapatkan informasi seputar curug ini. Mulai dari daya tarik, harga tiket masuk, fasilitas, hingga akses jalannya. Yuk, simak informasi selengkapnya dalam uraian berikut ini, Sobat Djava!
Baca juga: Curug Cipongkor Sumedang, Rekomendasi Spot untuk Bertualang
Daya Tarik Curug Sabuk Sumedang
Mengunjungi keindahan alam memanglah menjadi aktivitas yang seru, apalagi jika melakukannya setelah lelah bekerja seharian. Namun, untuk bisa mengunjungi keindahan alam tersebut, tak ayal kita harus mengerahkan perjuangan yang tidak mudah. Meskipun begitu, kebanyakan orang tidak menyerah demi mendapatkan pemandangan yang bisa menjadi obat penenang hati dan pikiran.
Seperti halnya yang akan Anda rasakan ketika mengunjungi objek wisata Curug Sabuk Sumedang. Air terjun ini memiliki empat aliran di satu tempat yang sama dengan ketinggian yang berbeda. Curug yang paling tingginya mencapai sekitar 60 meter di atas permukaan laut dengan debit yang deras. Warna airnya begitu putih bersih, menjadi pemandangan yang kontras ketika aliran airnya mengalir menyusuri permukaan dinding tebing terbaru yang berwarna gelap.
Curug ini akan membentuk kolam alami yang biasanya menjadi tempat bagi para wisatawan yang ingin berenang. Biasanya mereka juga bisa memancing karena area curug ini masih begitu asri. Ikan pun masih menjadikannya habitat yang aman untuk tinggal. Sebenarnya tak hanya ikan, Anda bisa menemukan satwa khas hutan seperti monyet hingga kucing liar, lho.
Daya tarik lain dari Curug Sabuk Sumedang adalah kesejukan alam di sekelilingnya yang full dihuni oleh pepohonan. Rindang dan hijau sejauh mata memandang, cocok menjadi spot untuk bersantai dan menenangkan hati serta pikiran. Anda bisa duduk santai di bebatuan dekat sungainya sembari merasakan kesegaran air yang mengalir langsung dari pegunungan. Keberadaan dua aliran curugnya yang berdampingan juga menciptakan lanskap alam yang indah, pas menjadi background fotomu yang ciamik.
HTM dan Fasilitas
Objek wisata ini berada di dalam hutan dan masih belum mendapatkan sentuhan dari pemerintah ataupun warga dalam pengelolaannya. Oleh karena itu, belum terdapat biaya masuk resmi yang harus Anda bayar saat mengunjunginya. Anda hanya perlu membayar biaya parkir atau jasa tour guide lokal dengan biaya seikhlasnya atau sesuai kesepakatan dengan warga sekitar. Dengan begitu, objek wisata ini bisa menjadi alternatif bagi Anda yang ingin healing saat akhir bulan.
Mengenai fasilitasnya pun, Curug Sabuk Sumedang masih begitu minim. Hanya tersedia kesejukan dan keasrian alam sejauh mata memandang. Untuk fasilitas parkir kendaraan, toilet, ataupun musala dan warung, Anda hanya bisa menjumpainya di area pemukiman warga. Jadi, jangan lupa untuk mempersiapkan perbekalan dan peralatan sendiri, ya!
Alamat dan Jam Operasional Curug Sabuk Sumedang
Objek wisata curug ini beralamat di Dusun Nangorak, Desa Margamekar, Kec. Sumedang Sel., Kabupaten Sumedang, Jawa Barat 45311. Berada di kawasan Gunung Kareumbi dengan kontur jalan yang naik turun dan membelah hutan rindang. Dari area rumah warga atau basecamp, Anda harus melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki. Lama perjalanannya bisa memakan waktu 2 hingga 3 jam lebih, ho.
Hal tersebut karena akses jalannya yang masih sulit dan terbilang ‘memutar’ seperti halnya bentuk sabuk saat kita gunakan. Anda akan melewati persawahan yang menyejukkan mata, perkebunan salak, jalan setapak di sisi sungai, hingga membelah hutan yang rindang. Hati-hati saat trekking karena terdapat jalur dengan kemiringan jurang yang bisa membahayakan jika salah melangkah. Curug Sabuk Sumedang bisa Anda kunjungi kapan saja karena beroperasi 24 jam setiap hari. (Rismawati/Djavatoday)