Curug Cipurut Purwakarta merupakan sebuah objek wisata berupa air terjun yang menyuguhkan keindahan alam memesona. Objek wisata ini juga menawarkan sensasi keasrian alam yang masih terjaga dengan hawa sejuk khas pegunungan yang cocok menjadi spot healing. Tak heran karena objek wisata ini berada di kaki Gunung Burangrang sehingga masuk dalam pengelolaan Cagar Alam Gunung Burangrang.
Siapa sangka, ternyata tidak hanya Bogor dan Banyumas saja yang terkenal dengan air terjun indah dan memesonanya. Kabupaten Purwakarta juga ternyata memiliki hidden gems air terjun yang biasanya menjadi favorit wisatawan lokal. Meskipun akses jalannya tidak begitu mulus, wisatawan tetap antusias untuk melihat langsung fenomena air terjunnya. Mereka bahkan tak jarang datang bersama komunitas sepeda untuk olahraga bersama.
Bagi Sobat Djava yang ingin mencari tempat healing di Purwakarta, air terjun ini bisa menjadi salah satu alternatifnya. Sebelum berkunjung ke curug ini, simak terlebih dahulu artikel ini hingga akhir untuk mendapatkan referensi. Kami akan memberikan ragam informasi menarik dan penting tentang Curug Cipurut Purwakarta dalam uraian berikut ini.
Harga Tiket Masuk Curug Cipurut Purwakarta
Informasi penting yang harus Anda ketahui tentang objek wisata alam ini adalah harga tiket masuknya. Menurut informasi terbaru, besaran harga tiket masuk yang harus Anda siapkan saat mengunjungi curug ini adalah sebesar Rp20.000 per orang. Wisatawan juga harus menyiapkan dana tambahan untuk biaya parkir kendaraan dengan nominal berkisar antara Rp2.000 hingga Rp5.000 saja.
Siapkan juga dana lainnya untuk keperluan seperti berkemah, membeli makanan, dan kebutuhan pribadi lainnya. Perlu Anda ingat bahwa informasi tarif tiket masuk Curug Cipurut Purwakarta ini bisa saja berubah sewaktu-waktu karena tidak bersifat permanen.
Fasilitas dan Jam Operasional
Informasi selanjutnya yang harus Anda ketahui tentang objek wisata alam ini adalah fasilitasnya. Beberapa fasilitas yang telah tersedia di antaranya adalah area parkir kendaraan, toilet, musala, dan gazebo untuk istirahat. Tersedia juga warung-warung yang menjajakan makanan dan minuman, spot foto Instagramable, camping ground, dan lainnya. Untuk berjaga-jaga, sebaiknya Anda membawa perbekalan dan perlengkapan pribadi secara mandiri.
Anda bisa mengunjungi objek wisata ini pada jam operasionalnya, yakni mulai pukul 08.00 sampai dengan pukul 17.00 WIB. Curug Cipurut Purwakarta ini buka setiap hari, terutama saat weekend yang biasanya lebih ramai. Waktu terbaik untuk berkunjung adalah saat memasuki musim hujan dengan kondisi cuaca yang cerah agar debit airnya lebih deras.
Alamat Alamat
Jika anda tertarik untuk mengunjungi curug ini saat liburan nanti, segera arahkan kendaraan menuju kabupaten Purwakarta. Untuk alamat lengkapnya adalah Kampung Cileungsing, Desa Sumurugul, Wanayasa, Kec. Wanayasa, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat 41174. Lokasinya berada di kaki Gunung Burangrang yang berjarak sekitar 30 km dari pusat kota Purwakarta atau bisa anda tempuh dalam waktu 1 jam perjalanan.
Setelah tiba di area parkir kendaraan, Anda masih harus melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki menuju Curug Cipurut Purwakarta. Jaraknya hanya sekitar 500 meter atau sekitar 15 menit perjalanan. Medan jalannya berupa jalan setapak yang agak naik turun sehingga harus berhati-hati, ya!
Daya Tarik Curug Cipurut Purwakarta
Air terjun di Kaki Gunung Burangrang Kabupaten Purwakarta ini bisa menjadi destinasi wisata Anda saat liburan tiba. Anda bisa menyaksikan keindahan air terjun yang jatuh dari ujung tebing setinggi sekitar 25 meter. Saat debitnya cukup deras, alirannya akan melebar mengikuti bentuk tebing. Uniknya, air akan jatuh mengikuti bentuk permukaan tebing yang menyerupai tangga bersusun. Warna putih jernihnya air akan begitu kontras dengan gelapnya tebing berbatu tersebut.
Panorama Curug Cipurut Purwakarta lebih eksotis dengan kehadiran pepohonan rindang yang menyejukkan. Meskipun tak bisa mandi di curug ini, Anda masih bisa berswafoto, makan bersama, hingga bermain air di alirannya. Airnya tentu menyegarkan karena berasal langsung dari mata air pegunungan! (Rismawati/Djavatoday)