Ada makanan khas Garut yang tak boleh untuk dilewatkan, namanya Endog Lewo. Pusat produksinya berlokasi di wilayah Desa Sukajaya Kecamatan Malangbong.
Bagi masyarakat Garut, makanan yang juga sering disebut Emplod ini sudah tak asing lagi. Bahkan di beberapa tempat sudah menjadi cemilan wajib.
Tak hanya dipasarkan di dalam negeri, makanan khas ini juga sudah merambah sampai ke luar negeri.
Cemilan khas Garut ini pertama kali dipopulerkan oleh pasangan suami istri, Tolib dan Ai. Bisa dikatakan, pasangan inilah pionirnya.
“Kami merintis cemilan ini dari tahun 1990. Diawali produksi kecil-kecilan saja di rumah,” kata Tolib, Kamis (6/8/2020).
Selain Endog Lewo atau yang sering disebut Emplod, pasangan suami istri ini juga memproduksi Kemplang yang juga merupakan cemilan khas daerah Garut.
Semakin lama, cemilan warisan orang tua yang mereka produksi ini makin banyak disukai. Kemudian mereka memberanikan diri membuka pabrik sendiri. Karena banyaknya pesanan.
”Dari tahun 1990 sampai sekarang. Alhamdulillah masih terus berjalan. Ini juga sebetulnya resep warisan orang tua. Kami hanya meneruskan saja,” jelasnya.
Para pekerja yang direkrut dalam produksi Endog Lewo ini adalah penduduk asli sekitar, yakni Kampung Sukajaya. Mulai dari yang bertugas menggoreng, mencetak hingga mengemas.
“Yang membuat Kemplang (Emplod Tipis), Emplod dan lain lain itu ya orang sini juga,” ujarnya.
Dirinya pun bersyukur cemilan Endog Lewo khas Garut banyak disukai orang. Dari hasil julan cemilan ini, mereka mampu menunaikan ibadah haji dan menghidupi keluarga.
”Alhamdulillah. Kami bisa pergi haji dan menghidupi keluarga. Dari hasil usaha cemilan ini,” tuturnya.
Pesanan cemilan Emplod ini datang dari berbagai daerah. Mulai dari Manado, Lombok, Bali, Jakarta, Kalimanan hingga Makasar.
Selain pasar dalam negeri, produk cemilan mereka ini bahkan sudah merambah hingga ke luar negeri.
”Cemilan ini juga suka di bawa ke luar negeri sebagai oleh-oleh. Seperti Malaysia, Arab Saudi dan Korea,” ujar Ai.
Endog Lewo Diproduksi Berbagai Jenis
Cemilan ini diproduksi dalam berbagai jenis. Ada yang keras, ada yang renyah. Pilihan rasanya juga beragam, bisa pedas atau gurih.
Menurut Ai, dukungan pemerintah desa setempat hingga Kabupaten terhadap cemilan ini sangat bagus.
“Mereka mendukung produksi Endog Lewo. Karena selain menjadi cemilan khas daerah, juga membuka lapangan kerja,” pungkas Ai. (Restu/djavatoday)