Berita Ciamis (Djavatoday.com),- Mengatasi ketergantungan pupuk kimia, petani dari Kader PKK Desa Dayeuh luhur, Kecamatan Jatinagara, Kabupaten Ciamis, menciptakan pupuk organik cair.
“Saya menciptakan Pupuk Organik Cair (POC) ini untuk mengurangi ketergantungan produktivitas pertaniannya pada pupuk kimia,” kata Icin Rohayati, Selasa (5/12/2023).
Awalnya Icin resah terkait pupuk kimia yang semakin langka dan makin lama makin tinggi dosis pemakaiannya. Terlebih semakin mahalnya harga pupuk non subsidi membuatnya berinisiatif untuk membuat pupuk sendiri.
Bahan yang disiapkan berasal dari kotoran sapi, urine sapi, SP 36 (TS), ampas tahu, Effective Microorgaism 4 (EM4), KN 03 dan beberapa bahan lainnya. Setelah itu, semua bahan dicampur dengan komposisi tertentu ditambah air dan difermentasi selama 20 hari sebelum siap digunakan. Aerator digunakan sebagai pengaduk campuran bahan dalam masa fermentasi.
“POC ini masih saya pergunakan sendiri, dan belum untuk tanaman padi, baru untuk terong, cabai, kangkung dan ketimun. Hasilnya alhamdulilah sangat memuaskan,” ujarnya.
Asumsikan dari 6000 bibit pohon cabai miliknya, hasil panen menggunakan pupuk organik cair dan pupuk kimia dengan perbandingan 50:50, mampu menghasilkan 4 ton dalam sekali siklus tanam jenis cabai rawit.
“Hasil panen menggunakan POC lebih bagus jika dibandingkan hanya menggunakan pupuk kimia,” ucapnya.
Icin menjelaskan, penggunaan pupuk kimia secara terus menerus akan membuat rusak struktur tanah. Berbeda dengan penggunaan pupuk organik yang justru mampu meningkatkan unsur hara tanah dan dapat mengembalikan struktur tanah yang rusak.
“Untuk ke depan, saya akan coba menerapkan perbandingan 30:70 untuk pupuk kimia berbanding organik,” tutupnya.
Petani Ciptakan Pupuk Organik Cair, Ini Respons Kades
Sementara Kepala Desa Dayeuh Luhur Mumu mengatakan para kader PKK Desa Dayeuh Luhur ini, bukan saja ahli bertani cabai dan mengolah lahan. Mereka juga bisa membuat pupuk organik cair serta mengendalikan hama pengganggu tanaman tersebut.
“Kami sangat salut pada kader PKK, terutama Ibu Icin sebagai ketua kelompok kader PKK. Mereka bisa membuktikan omongan warga lain yang semula menganggap program yang mereka jalankan itu akan gagal,” jelasnya.
Disampikan Mumu, Pemdes Dayeuh Luhur juga terus mendorong dengan cara memberikan tambahan modal melalui anggaran dari Dana Desa. (Andra/CN/Djavatoday)