Berita Ciamis (Djavatoday.com),- Pergerakan tanah terjadi di Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, setelah diguyur hujan setiap sore. Akibatnya jalan penghubung Ciamis dengan Kabupaten Pangandaran ambles hingga terputus, Selasa (15/12/2020).
Kondisi ini membuat akses masyarakat menjadi terhambat. Karena jalan tidak bisa dilewati baik oleh kendaraan roda dua maupun roda empat. Dalam melakukan aktivitas perekonomian, warga terpaksa mencari jalan alternatif dengan ruti yang cukup jauh.
Anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana) Ciamis Baehaki Efendi membenarkan adanya pergerakan tanah yang membuat Jalan Angsana – Gunungkelir ambles hingga sepanjang 80 meter. Kedalamannya pun mencapai 5 meter.
“Jalan ambles di Dusun Angsana Desa Neglasari. Kondisinya parah, jalan terbelah sehingga tidak bisa dilalui kendaraan,” ujar Baehaki, Selasa (15/12/2020) siang.
Baehaki mengatakan saat aktivitas warga menjadi terhambah. Jalan itu adalah akses utama warga untuk penunjang perekonomian.
Jalan penghubung ke Kabupaten Pangandaran ini ambles yang ketiga kalinya. Tanah tersebut labil sehingga saat hujan turun secara terus menerus menimbulkan pergerakan tanah.
Selain jalan, sejumlah rumah mengalami kerusakan akibat tertakan yang diakibatkan oleh tanah bergerak. Kerusakan rumah bervariatif, terutama rusak pada bagian tembok dan dinding.
“Untuk jumlah pastinya rumah yang retak akibat adanya pergerakan tanah ini masih didata.namun ada 1 rumah yang kondisinya tidak memungkinkan untuk ditempati karena khawatir ambruk. Jadi penghuninya mengungsi sementara,” pungkasnya. (CN/Djavatoday)