Berita Ciamis (Djavatoday.com),- Di Ciamis ternyata ada sebuah tempat yang menjadi tempat Petilasan Prabu Kian Santang (Anak Prabu Siliwangi). Lokasinya berada di Situs Keramat Depok, Dusun Sukamaju Hilir, Desa Sukamaju, Kecamatan Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.
Situs ini banyak dikunjungi peziarah dari sejumlah daerah di Jawa Barat. Mereka melakukan tawasul di Situs Keramat Depok yang masih dikelilingi pohon besar yang berusia ratusan tahun. Di bagian depan situs ada Musala sederhana beserta tempat wudhu.
Konon tempat ini tempat singgahnya Prabu Kian Santang. Menurut cerita, dulunya adalah padepokan yang dipimpin oleh Ki Ajar Taji atau dikenal juga Prabu Taji Malela. Ki Ajar Taji merupakan guru dari Prabu Kian Santang.
“Depok ini berasal dari padepokan tempat berkumpulnya jawara. Banyak yang berguru ke sini, dilindungi pepohonan. Jadi namanya Situs Keramat Depok,” ujar Juru Pelihara Situs Keramat Depok Dodi Supriadi.
Dodi menjelaskan, menurut cerita, Prabu Kian Santang terhitung tiga kali singgah di situs tersebut untuk menimba ilmu kepada gurunya Ki Ajar Taji sewaktu perjalanan menuju Cirebon.
Petilasannya yang ada di situs tersebut berupa hamparan batu yang dipercaya sebagai tempat duduk Prabu Kian Santang saat bertemu Ki Ajar Taji. Kemudian ada juga batu berdiri yang konon sebagai penanda tempat pertemuan antara guru dan murid.
“Lokasi situs ini masuk tanah desa atau kelungguhan. Dikeramatkan oleh masyarakat Sukamaju sejak dulu karena tempat persinggahan Prabu Kian Santang,” ungkapnya.
Menuruti Dodi, cerita Prabu Kian Santang sampai ke tempat ini juga ada pada wawacan Prabu Kian Santang ini juga ditulis Kemendikbud RI tahun 1992.
“Hampir 40 tahun situs ini tidak ada yang mengurus. Sekarang pihak desa sudah menyerahkan pengelolaannya ke dusun, saya ditunjuk sebagai juru pelihara atau pengelola sejak 2020 kemarin,” ucapnya.
Dodi menjelaskan, tempat ini kerap dikunjungi peziarah dari berbagai daerah seperti hari Senin, Kamis dan Jumat malam. Seperti dari Bogor, Bekasi, Banten, Cirebon dan Ciamis.
“Ziarah atau Nadran di sini. Bagi tamu yang datang ke sini disarankan wudu dulu di pintu masuk sudah tersedia. Ada adabnya,” jelasnya. (Ayu/CN/Djavatoday)