Jumat, Februari 7, 2025

Keracunan Permen Jari, Bocah di Ciamis Meninggal dan Dua Dirawat

DJAVATODAY.COM, CIAMIS,- Seorang bocah meninggal dunia dan dua lainnya dirawat di RSUD Ciamis diduga keracunan permen jari. Mereka kakak beradik warga Desa Gunungsari, Kecamatan Sadananya, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. 

Identitasnya, Muhamad Rizki (10)  meninggal dunia, sementara 2 adiknya Muhamad Rifki (7) dan Muhamad Syarif Hidayat (4) telah dirawat dan kondisinya membaik. Bahkan setelah mendapat perawatan medis, keduanya pada Selasa (1/9/2020) siang telah pulang dari RSUD.

Kasi Pelayanan RSUD Ciamis Eri Arifah membenarkan, RSUD Ciamis menerima 3 pasien anak satu keluarga. Tetapi, saat sampai di RSUD seorang anak yang diduga keracunan permen jari ini dalam keadaan meninggal dunia.

“Hasil diagnosa pasien datang kondisinya diare berat pada Sabtu malam kemarin. Memiliki keluhan diare, pusing dan muntah. Keracunan permen atau tidak belum bisa dipastikan. Karena harus ada uji lab untuk memeriksa kandungannya membahayakan atau tidak,” ungkap Eri, Selasa (1/9/2020).

Untuk memastikan dugaan keracunan permen jari atau bukan, Eri mengemukanan perlu ada penelusuran lebih lanjut. Harus ada pemeriksaan terkait makanan apa saja yang dimakan oleh pasien sebelum mengalami gejala tersebut. Karena kejadian ini menimpa anak dari satu keluarga.

Eri menyebut perlu ada kolaborasi antara Dinas Kesehatan dan badan POM untuk menindaklanjuti kasus tersebut. Saat ini Dinas Kesehatan dan Loka POM Tasikmalaya telah melakukan konfirmasi kepada keluarga serta mengambil sampel permen tersebut untuk diuji di Lab.

Orang Tua Menduga Anaknya Keracunan Permen Jari

Aef Saeful Hidayat dan Ai Yulia tak menyangka ketiga anaknya mengalami keracunan, bahkan anak sulungnya meninggal dunia. Aef Saeful Hidayat saat ditemui di ruang Melati RSUD Ciamis mengatakan anaknya diduga kuat keracunan setelah mengkonsumsi permen itu.

Hal itu dibuktikan dengan banyaknya bekas permen itu yang  dijadikan mainan yang disusun memanjang dan warna-warni. Ketiga anaknya mulai merasakan gejala pada Kamis pekan lalu. Ia awalnya menyangka anaknya hanya diaer biasa.

“Saya tidak menyangka anak saya keracunan permen jari itu. Saya kira muntaber, lalu dikasih oralit dan obat. Karena sampai Sabtu belum sembuh lalu saya bawa ke rumah sakit. Tapi anak pertama tidak tertolong , yang dua alhamdulillah sehat,” katanya.

Aef berharap pemerintah terkait melakukan tindakan. Jangan sampai kejadian ini menimpa anak-anak lainnya. Pengawasan makanan terutama jajanan anak harus lebih diperhatikan. Ia meminta penjual dan produsen makanan untuk memperhatikan kesehatan. (CN/Djavatoday)

PSGC Ciamis Gagal Raih Kemenangan di Kandang, Ini Kata Pelatih

Berita Ciamis (Djavatoday.com),- PSGC Ciamis belum berhasil mengamankan tiga poin meski tampil di kandang di hadapan pendukungnya sendiri di Stadion Galuh. Bertanding di hadapan...

Angin Kencang Terjang Desa Nasol Ciamis, Sejumlah Rumah Alami Kerusakan

Berita Ciamis (Djavatoday.com),- Angin kencang melanda beberapa wilayah di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, pada Kamis (6/2/2025) siang. Salah satu daerah yang terdampak cukup parah...

Pj Bupati Ciamis: Isra Mi’raj Bukan Sekadar Ritual Tahunan

Berita Ciamis (Djavatoday.com),- Pj Bupati Ciamis, Budi Waluya, menghadiri peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW di Masjid Agung Ciamis pada Kamis (6/2/2025). Acara yang dihadiri...

Kebakaran Kios di Pasar Kawali Ciamis, Kerugian Puluhan Juta

Berita Ciamis (Djavatoday.com),- Sebuah kios di Blok A No. 8 Pasar Kawali, Ciamis terbakar pada Kamis (6/2/2025) dini hari sekitar pukul 04.00 WIB. Kebakaran...

Terbaru