Berita Ciamis (Djavatoday.com),- Ikatan Dokter Indonesia atau IDI Jabar dan Kabupaten Ciamis bekerjasama dengan BNPB mensosialisasikan tentang adaptasi kebiasaan baru (AKB) dimasa pandemi Covid-19, Jumat (27/11/2020) di Klinik Manda Azka, Kertasari, Ciamis.
Ketua IDI Jabar dr. Eka Mulyana mengatakan, pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini membuat Indonesia harus bisa merubah prilaku atau AKB salah satunya dengan cara 3M yakni memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. Hal tersebut untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
“Dalam hal ini, kita mengajak kepada seluruh masyarakat agar bisa menerapkan 3M dalam kehidupan sehari-hari agar terhindar dari paparan Covid-19,” katanya.
Menurutnya, kenapa di Jawa Barat khususnya angka kasus Covid-19 terus meningkat. Karena, masyarakat belum optimal dalam menerapkan AKB dengan cara 3M. Padahal, itu salah satu cara untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
“Jadi, paling di Jabar hanya sekian persen yang sudah menerapkan 3M. Kalau di itung hanya 40 persen. Masih banyak sisanya yang belum menerapkan 3M,” tutur Ketua IDI Jabar.
Eka mengungkapkan, Virus Covid-19 berbeda dengan virus penyakit lainya. Virus ini dapat menyebar dari berbagai aktifitas keseharian manusia, terutama dalam hal berbicara tanpa pakai masker. Karena, bisa menyebarkan dari droplet cairan dan tanpa disadari akan masuk ke badan manusia.
“Jadi, jika kita beraktifitas usahakan selalu memakai masker, kemudian mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir serta menjaga jarak dari kerumunan,” ungkapnya.
Eka berharap, dengan adanya sosialisasi AKB ini mudah-mudahan dapat menekan angka kasus Covid-19 baik itu di Ciamis maupun Indonesia. Maka dari itu, mari sama-sama menjalankan kebiasaan baru dengan selalu menerapkan 3M.
“Kami IDI Jabar dan Ciamis terus mengajak masyarakat untuk terapkan protokol kesehatan. Jika kita semua patuh dalam menerapkan 3M, kemungkinan besar Covid-19 ini akan hilang selamanya,” pungkasnya. (AsepFR/Djavatoday)