Berita Ciamis (Djavatoday.com),- Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan (DKUKMP) Ciamis siap mengumpulkan pada pengusaha tahu tempe untuk membahas dan mengatasi pengelolaan limbah.
Sebelumnya DKUKMP Ciamis telah melakukan monitoring ke pabrik tahu tempe di Desa Sukasari, Kecamatan Banjarsari, Kabupaten Ciamis.
Kabid Perdagangan DKUKMP Ciamis menjelaskan pembinaan pengelolaan limbah terhadap pelaku usaha tahu tempe perlu dilakukan. Supaya pengelolaan limbah yang dihasilkan tahu tempe sesuai dengan SOP.
“Hasil monitoring kami, memang ada beberapa persoalan terkait pengelolaan limbah dan pekerja yang tidak sesuai dengan aturan,” ujar Asep.
Untuk itu, DKUKMP Ciamis perlinduduk bersama dengan instansi terkait dalam mengatasi persiapan tersebut. Yakni dengan Lingkungan Hidup dan juga Tenaga Kerja, termasuk juga dengan Perizinan.
“Beberapa hal memang perlu dipahami dan juga ditaati oleh para pelaku usaha tahu tempe. Selain limbah juga mengenai ketenagakerjaan,” ungkapnya.
Mengenai limbah, DKUKMP Ciamis akan menggandeng Lingkungan Hidup guna memberikan edukasi dan pembinaan supaya pengelolaannya lebih baik. Sehingga tidak mencemari lingkungan. Saat ini masih banyak pengusaha tahu tempe yang menjalankan pengelolaan limbah yang tidak sesuai SOP. Seperti membuang limbah langsung ke sungai.
Sementara itu, Opik, salah seorang pengusaha tahu tempe mengaku persoalan limbah itu terjadi karena minimnya informasi dari pihak terkait mengenai pengurusan IPAL. Alhasil, saat ini pengusaha tahu tempe belum punya IPAL.
“Selama saya membuang limbah dari pabrik langsung ke sungai. Ada juga sebagian pengusaha yang membuang limbah ke irigasi lingkungan warga,” terang Opik.
Pengusaha tahu tempe di Ciamis berharap kepada instansi terkait untuk memberikan pembinaan dan arahannya. Sehingga usaha mereka dapat berjalan sesuai dengan aturan yang berlaku. (Ayu/CN/Djavatoday)