Berita Ciamis (Djavatoday.com),- Pemerintah Desa Tanjungsari, Kecamatan Rajadesa, Kabupaten Ciamis, memiliki sejumlah program prioritas dalam realisasikan dana desa (DD).
Program prioritas dari dana desa yang telah direalisasikan adalah penyaluran bantuan langsung tunai (BLT) dan program ketahanan pangan. Hal itu sebagai upaya penguatan ekonomi masyarakat.
Kades Tanjungsari Ojo Sutarjo mengatakan tahun 2023 dan 2024 prioritas program DD itu melalui program BLT pada keluarga penerima manfaat (KPM). Selain itu prioritas lainya untuk penguatan ekonomi masyarakat melalui program ketahanan pangan.
Pada tahun 2023, program ketahanan panganan yang berhasil realisasikan dana desa melalui ternak sapi. Hal ini sesuai dengan perencanaan dan ketetapan hasil musyawarah dalam perencanaan APBDes.
“BLT dari dana desa sudah kita salurkan sekaligus 3 bulan periode Januari sampai Maret 2024. Sedangkan untuk ketahanan pangan juga sudah kami realisasikan pada ternak sapi,” ungkap Ojo, belum lama ini.
Ojo berharap BLT tersebut dapat dimanfaatkan oleh para penerima secara bijak yakni untuk memenuhi kebutuhan dasar sehari-hari. Sedangkan ternak sapi, pihaknya melibatkan warga dalam pengelolaannya untuk meningkatkan ekonomi.
“Silahkan manfaatkan bantuan tunai yang sudah diterima ini untuk kebutuhan dasar sehari-hari. Sementara untuk program ternak sapi kita akan dampingi terus. Sehingga program ketahanan pangan di Desa Tanjungsari bisa dirasakan oleh masyarakat bahkan bisa menjadi conto bagi desa yang lainnya. Khususnya di lingkungan Kecamatan Rajadesa,” jelasnya.
“Kita fokus pada penggemukan sapi. Sekarang sudah ada 10 ekor. Jadi total dari program dari dana desa tahun 2023 dan 2024 ada 20 ekor,” ungkapnya.
Realisasikan Dana Desa Lewat Ternak Sapi, Warga Terbantu
Nento ( 67), salah seorang warga Desa Tanjungsari yang ikut menerima program ternak sapi mengaku sangat merasa terbantu. Ia dipercaya oleh pihak Pemdes untuk memelihara ternak sapi. Sistemnya bagi hasil 40:60, yakni 60 persen untuknya dan 40 persen ke BUMDes.
“Alhamdulilah, kini saya jadi punya penghasilan tetap setelah dipercaya untuk memelihara sapi oleh Pak Kades sejak program ketahanan pangan yang pertama,” ucapnya.
Disampaikan dia, sapi yang dia pelihara sebanyak 8 ekor dengan jenis limosin, dengan sistem bagi hasil 40 – 60 dia bisa menghidupi keluarganya. (Andra/CN/Djavatoday)