Sabtu, April 27, 2024

Keunikan Alat Musik Kolotik Khas Ciamis yang Mendunia

Indonesia merupakan negara yang memiliki keragaman. Termasuk alat musik tradisonal khas daerahnya yang mendunia. Salah satunya adalah alat musik kolotik dari Ciamis yang begitu unik. Bahkan alat musik ini sudah terkenal di mancanegara.

Ingin tahu keunikan seperti apa yang dimiliki kolotik ini? Yuk, simak uraian berikut ini.

Apa itu alat musik kolotik?

Kolotik adalah alat dari Kabupaten Ciamis ini dulunya hanya sebagai buah tangan dari kecamatan Cimaragas, Ciamis. Tak hanya berbahan dasar batok kelapa. Alat musik inijuga terbuat dari bambu dan tali.

Nama ‘kolotik’ sendiri adalah singkatan dari bahasa Sunda yakni kolotok leutik. Yang berarti ‘tempurung kelapa kecil’. Kolotik juga merupakan pembaharuan dari kolotok. Dahulu kolotok dijadikan identitas yang dipasang dileher sapi atau kerbau di Desa Cimaragas. Perbedaannya, ukuran kolotok lebih besar dari kolotik.

Asal usul kolotik

Alat musik kolotik diciptakan oleh salah satu seniman asal Cimaragas, yakni Abah Nani. Sang pencipta kolotik menuturkan bahwa idenya bermula dari ingatannya tentang masa kecil. Sekitar tahun 1959 atau 1960. Lalu, setelah ia berhenti bekerja, tercetuslah ide untuk membuat sampah batok kelapa menjadi lebih bermanfaat.

Selain Abah Nani, Abah Latif juga ikut andil dalam menciptakan kolotik ini. Baik Abah Nani ataupun Abah Latif, keduanya berasal dari Bojongsalawe, Cimaragas, Ciamis.

Alat musik tradisional ini mulai diperkenalkan kepada publik oleh Disbudpora. Yakni melalui berbagai kegiatan pemerintahan. Kemudian diadakan sosialisasi dan pelatihan untuk memainkan kolotik ini.

Keunikan

Selain bentuknya yang kecil dan bunyinya yang nyaring, alat musik kolotik juga memiliki nada yang berbeda. Keunikan tersebut menjadikan kolotik hanya memiliki satu nada pentatonis Sunda.

Pola nada pentatonis khas sunda tersebut terdiri dari da-mi-na-ti-la-da. Oleh karena itu, kolotik harus dimainkan secara berkelompok. Namun, perkembangan nada kolotik telah menghasilkan pola nada diatonik. Yakni terdiri dari do-re-mi-fa-so-la-si-do.

Bunyinya yang nyaring pun menghasilkan harmoni yang indah. Nada pentatonis khas Sunda-nya bahkan bisa dipadukan dengan berbagai nada. Bunyi alat musik kolotik juga sekilas mirip dengan alat musik angklung. Hanya saja, kolotik berbunyi lebih nyaring.

Kolotik yang mendunia

Beberapa tahun yang lalu, para turis dari mancanegara mendatangi kediaman Abah Nani.Para turis tersebut berasal dari Korea, Kanada, Amerika, bahkan Eropa. Mereka penasaran ingin melihat proses pembuatan kolotik yang dinilai sangatlah unik.

Para turis mengaku begitu menyukai alat musik yang dimainkan dengan cara digoyangkan ini. Abah Nani pun memberikan mereka alat musik kolotik khas Ciamis tersebut sebagai cinderamata.

Menjadi kebanggan Kabupaten Ciamis

Terciptanya kolotik ini tentu menjadi kebanggaan masyarakat Kabupaten Ciamis. Terutama masyarakat Kecamatan Cimaragas. Disbudpora bahkan mendatangkan pelatih angklung kompeten. Karena alat musik ini memiliki teknik yang hampir sama dengan angklung hanya suaranya saja yang berbeda.

Pagelaran rampak kolotik pun pernah disuguhkan dihadapan para pejabat Ciamis. Termasuk Bupati Ciamis, Herdiat Sunarya. Dimainkan oleh SMPN 1 dan SMAN 1 Cimaragas, rampak alat musik kolotik tersebut sukses memukau.

Para seniman dan masyarakat Ciamis pun berharap kolotik bisa lebih mendunia dengan bantuan pemerintah. Inovasi dan kreasi alat musik kolotik tentu harus dilestarikan. Sebagai ikon kebanggaan tatar galuh Ciamis.

(Rismawati/Djavatoday)

Herdiat Nyatakan Siap Kembali Maju jadi Bupati Ciamis di Pilkada 2024

Berita Ciamis (Djavatoday.com),- Herdiat Sunarya yang merupakan mantan Bupati Ciamis menyatakan siap maju lagi dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun 2024. Pernyataan tersebut disampaikan Herdiat...

Calhaj di Kecamatan Baregbeg Ciamis Usianya Rata-rata Muda, Ada yang 23 Tahun

Berita Ciamis (Djavatoday.com),-- Calon jemaah haji (Calhaj) asal Kecamatan Baregbeg, Kabupaten Ciamis pada tahun 2024 usianya rata-rata berusia muda, bahkan ada yang usianya 23...

Pastikan ASN Netral dalam Pilkada, PMII STITNU Datangi Pemda Pangandaran

Berita Pangandaran (Djavatoday.com),- Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat STITNU Al Farabi Pangandaran mendatangi Kantor Pemerintah Kabupaten Pangandaran, Selasa (23/4/2024). Dalam pertemuan tersebut, mereka menyuarakan...

Tiga Desa di Cikoneng Ciamis Dilanda Longsor, Satu Rumah dan Jalan Terdampak

Berita Ciamis (Djavatoday.com),- Akibat hujan deras, sebanyak tiga desa di Kecamatan Cikoneng, Kabupaten Ciamis dilanda tanah longsor. Bahkan, ada satu rumah tertimpa material longsor,...

Terpopuler

Lainnya