Berita Tasikmalaya (Djavatoday.com),- Komunitas Pelita atau Pemuda dan Aksi memperingati Hari Bahasa Ibu Internasional, Minggu (27/2/2022). Kegiatan digelar di Gedung PGRI Kabupaten Tasikmalaya.
Dalam kegiatan ini, Komunitas Pelita berkolaborasi dengan forum dan komunitas lainnya untuk literasi Tasikmalaya.
Antara lain, Forum TBM Kota Tasikmalaya, Forum TBM Kabupaten Tasikmalaya, Duta Genre Kabupaten Tasikmalaya. Ada juga Gerakan Mengajar Desa Tasikmalaya, Rumah Baca Saung Galah, Formasi MAN 2 Tasikmalaya, Gemercik Media, KMRT, dan RULIS STAINU Tasikmalaya.
Tema dalam kegiatan ini “Ngamumule bahasa sunda sangkan nanjung tur Hirup salawasna di Tatar Sunda”. Tujuannya untuk meningkatkan literasi di Kabupaten Tasikmalaya terutama Bahasa Sunda.
“Saya mencari event yang pas, karena ada Hari Bahasa Ibu Internasional maka saya ambil moment itu. Sebagai sarana silaturahmi beberapa komunitas literasi,” Ujar Wafa, Ketua Komunitas Pelita.
Selain itu, peringatan Hari Bahasa Ibu Internasional erat kaitannya dengan literasi budaya. Sehingga kegiatan kali ini lebih kepada melestarikan bahasa sunda.
Dalam kegiatan ini diisi dongeng dari Wahyuni Ketua Forum TBM Kota Tasikmalaya, pembacaan puisi atau sajak dengan judul Tanah Sunda. Kemudian menyanyikan lagu Sunda bersama-sama.
Acara inti dari kegiatan ini adalah ngawangkong atau berdiskusi yang dipandu oleh Muhamad Wafa Ridwanulloh, Ketua Komunitas Pelita. Dengan narasumbernya yaitu Irvan Mulyadie dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Tasikmalaya serta dari penggiat literasi, Kang Teten.
Ada tanya jawab antara peserta dan pemateri mengenai isu dan urgensi Bahasa Sunda pada zaman ini membuat kesimpulan bahwa jangan sampai bahasa ini hilang.
“Mangfaatkeun basa indung di basa sahari-hari, supaya teu leungiteun jati diri (manfaatkan bahasa ibu sebagai bahasa sehari-hari supaya jati diri tidak hilang),” ujar Irvan Mulyadie.
Agar acara ini tidak berakhir sia-sia, Forum TBM berkolaborasi untuk literasi Tasikmalaya ini dengan membuat produk tulisan. Setiap komunitas menghasilkan tulisan berupa sajak, opini, cerpen, dan lain-lain. Kemudian akan dibukukan dan disimpan di Perpustakaan. (Pas/CN/Djavatoday)