Berita Ciamis (Djavatoday.com),- Dinas Pendidikan (Disdik) Ciamis berupaya untuk lestarikan Bahasa Sunda bagi para siswa SD. Tujuannya supaya mereka tetap mengenal dan memahami bahasa ibunya.
Sekadar informasi, di era saat ini penggunaan Bahasa Sunda sebagai sarana komunikasi sudah mulai berkurang. Anak-anak generasi Gen Z kini lebih banyak menggunakan Bahasa Indonesia. Begitu juga yang terjadi di para pelajar di Ciamis.
Kadisdik Ciamis Asep Saeful Rahmat menyebut tergerusnya penggunaan Bahasa Sunda di Ciamis memang tidak bisa dipungkiri. Mengingat saat ini pemerintah pun lebih cenderung memperhatikan Bahasa Indonesia dan Bahasa Asing.
“Hal ini membuat pemakaian Bahasa Sunda untuk kalangan siswa SD memang semakin berkurang,” ungkap Asep, Rabu (8/3/2023).
Demi menjaga dan lestarikan Bahasa Sunda supaya dipahami anak-anak, pihaknya pun melakukan sejumlah upaya. Seperti dengan memberikan mata pelajaran Bahasa Sunda sebagai muatan lokal wajib, walau pun hanya 2 Jam.
Dalam melestarikan Bahasa Sunda, Disdik Ciamis pun biasa lomba Bahasa Sunda bagi setiap sekolah dan jenjang. Tujuannya supaya merangsang dan memotivasi anak agar mengetahui dan memahami terhadap bahasa ibu.
Lomba itu dalam event Forum Bahasa Ibu yang secara berjenjang setiap tahunnya. Bahkan Ciamis kerap meraih juara pada tingkat Jawa Barat, pada tahun 2021 bahkan meraih juara umum dalam lomba pada Forum Bahasa Ibu.
“Lombanya ada pupuh, pidato Bahasa Sunda, rampak kendang, lomba menulis aksara Sunda dan lainnya. Penggunaan Bahasa Sunda tentunya tidak hanya bicara juga budaya dan seni. Untuk Ciamis setiap sekolah memang ada ekstra kulikuler Karawitan,” katanya.
Asep menegaskan Bahasa Sunda Ciamis merupakan bahasa ibu yang termasuk masih halus. Sehingga harus ada upaya untuk terus melestarikan Bahasa Sunda Ciamis. (Ayu/CN/Djavatoday)