Berita Tasikmalaya (Djavatoday.com),- Unit PPA Satreskrim Polres Tasikmalaya amankan oknum guru ngaji berinisial AS (48). Atas dugaan pencabulan terhadap santriwati di Pesantren di Tasikmalaya, Jabar.
Polisi kini sudah menetapkan statusnya sebagai tersangka. Dari 9 orang santri, hanya ada 3 orang yang jadi korban.
“Pelaku melakukan pencabulan kepada 3 orang santriwati. Melakukan perbuatan itu ketika korban berada dalam Kobong sedang sakit,” ujar Kapolres Tasikmalaya AKBP Rimsyahtono, Kamis (16/13/2021).
Modus operandinya, tersangka berpura-pura akan mengobati korban yang sakit pada asrama putri. Kemudian melakukan pijat terhadap korban. Pada saat itu lah tersangka melancarkan aksinya melakukan cabul.
“Ketika itu santri yang lain sedang salat subuh, korban sendirian. Sehingga pelaku melakukan perbuatannya,” tegasnya.
Polres Tasikmalaya kini masih terus mendalami kasus pencabulan ini. Saat ini baru ada 3 santri anak yang jadi korban oknum guru cabul tersebut.
“Perbuatan pelaku sudah terjadi sejak 5 tahun lalu,l. Terakhir terjadi pada bulan Agustus 2021. Semua pihak Alhamdulillah mendukung penanganan hukumnya,” jelasnya.
Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya AKP Dian Pornomo SIK MH menambahkan pihaknya mengamankan sejumlah barang bukti. Yakni akte kelahiran korban, baju korban hingga handphone.
Oknum guru ngaji ini terancam pasal 82 Undang-undang RI nomor 35 tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman pidana penjara 15 tahun.
Ketua KPAID Kabupaten Tasikmalaya Ato Rinanto apresiasi atas pengungkapan kasus pencabulan tersebut. Hal ini dapat mengembalikan Marwah pesantren. Kondisi korban dalam keadaan baik dan penanganan pemulihan psikologis. (Ayu/CN/Djavatoday)
. Atas dugaan pencabulan terhadap santriwati di Pesantren){kind=link}