Berita Ciamis (Djavatoday.com),- Pemkab Ciamis melalui Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Ciamis mengajukan bantuan 100 ribu vaksin PMK ke pemerintah pusat. Tujuannya sebagai langkah antisipasi dan pencegahan penyakit mulut dan kulit (PMK) pada hewan ternak.
“Kami akan mengajukan 100 ribu vaksin PMK. Tujuannya untuk membantu mencegah penularan PMK,” ujar Kadis Peternakan dan Perikanan Ciamis Syarief Nurhidayat, Kamis (23/6/2022).
Syarief mengakan saat ini pemerintah pusat lebih fokus penanganan wabah PMK untuk wilayah Jawa Timur. Yanga mana merupakan awal penularan PMK. Kemudian meluas ke beberapa daerah termasuk Jawa Barat.
Menurut Syarief, vaksinasi untuk pencegahan dan pengendalian sangat penting. Vaksin PMK dapat menambah kekebalan tubuh pada hewan ternak.
Harapannya, para peternak dapat ikut andil dalam pencegahan PMK. Yakni dengan biosekuriti dan penyemprotan kandang. Sehingga hewan ternak terhindar dari penyakit dan tetap sehat.
Kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) di Ciamis juga sudah ditemukan. Dari hasil pemantauan dan pemeriksaan ada 11 sapi yang sudah terinfeksi PMK.
“Setelah kami mengirim sampel untuk cek laboratorium, ternyata hasilnya ada 11 ekor yang positif PMK,” ungkap Syarief.
Dari 11 ekor tersebut, 4 ekor sudah sembuh. Sedangkan 5 ekor sapi dipotong bersyarat. Sementara 2 ekor lagi masih positif dan isolasi.
Mengenai hewan kurban, Syarief menyebut Ciamis saat ini masih kekurangan sapi. Untuk itu, mau tidak mau harus mendatangkan dari luar daerah. Namun pihaknya akan memperketat lalu lintas ternak menjelang idul adha ini.
Pemkab Ciamis akan melakukan komunikasi dengan daerah asal sapi. Termasuk harus melengkapi ternak dengan surat keterangan kesehatan hewan dari daerah asal. (Ayu/CN/Djavatoday)