Berita Ciamis (Djavatoday.com),- Komunitas Kebat (Komunitas Edukasi Batik) menggelar Gerakan Literasi Batik atau Gelitik kepada anak-anak SD di Dinas Perpustakaan Ciamis, Sabtu (19/3/2022).
Proses Gelitik ini mulai dari edukasi tentang batik hingga pembuatannya dengan alat yang tersedia mulai dari canting, lilin dan kain mori. Gelitik ini merupakan program rutin Kebat sejak awal Februari hingga Mei 2022. Pelaksanaannya dua kali dalam sebulan.
Kali ini Gerakan Literasi Batik diikuti oleh 30 orang dari 10 sekolah dengan perwakilan 2 siswa dan 1 guru pendamping.
Ketua Kebat Jevan Ibnu Sahid mengatakan hasil karya dari Gelitik ini akan dipamerkan di Perpustakaan Ciamis pada Hari Menggambar Nasional. Sehingga pengunjung perpustakaan bisa melihatnya dan sebagai bentuk sosialisasi batik Ciamis.
Jevan menjelaskan pandemi Covid-19 selama 2 tahun membuat anak kurang kreatif dan hanya bermain gadget. Sehingga Lebar berinisiatif membuat program literasi batik.
“Meski hanya beberapa orang, tapi akan membuka open recruitment untuk Komunitas Edukasi Batik bagi usia 17-25 tahun yang ingin berkontribusi dalam melestarikan batik,” katanya.
Jevan juga menyebut gerakan ini sebagai salah satu upaya untuk mengembalikan citra batik Ciamis yang sempat berjaya pada era 80-an. Namun tidak adanya regenerasi, kepopuleran batik Ciamis kini meredup.
“Ini langkah awal yang harus kita lakukan. Memberikan edukasi kepada anak-anak SD, SMP itu merupakan regenerasi untuk masa selanjutnya,” jelasnya.
Ke depan, Kebat pun akan fokus terhadap ekonomi kreatif. Komunitas ini memiliki anggota dengan berbagai bidang keahlian. Dari mulai ekonomi, seni, arsitek dan lainya. Dalam pergerakannya, komunitas ini menggunakan anggaran pribadi untuk menggelar kegiatan.
“Masih komunitas baru, sehingga modalnya masih menggunakan dana pribadi. Serta Komunitas ini bukan profit orientied, melainkan fokus pada pengembangan sumber daya. Alhamdulillah ada dukungan dari pemerintah, terutama Kelurahan Kertasari,” pungkasnya. (Pasha/CN/Djavatoday)