Berita Ciamis (Djavatoday.com),- Musim kemarau di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, baru berlangsung beberapa pekan. Warga Dusun Cicurug, Desa Cijulang, Kecamatan Cihaurbeuti, mulai mengalami kekurangan air bersih.
Sejumlah sumur milik warga sudah mengering. Sehingga warga harus mengambil air di sebuah sumur yang ada di area persawahan dengan jarak sekitar 100 meter dari permukiman.
Warga sejak beberapa hari terakhir ini mengambil air menggunakan ember dan alat lainnya sekitar 500 liter. Hal itu dilakukan warga hampir setiap hari. Air tersebut warga pergunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari mandi, memasak, mencuci dan untuk minum.
“Sumur-sumur mulai kering karena musim kemarau. Jadi kami mengalami kekurangan air bersih. Harapannya ada bantuan pendistribusian air bersih secara berkala,” ujar Dedi, warga setempat, Sabtu (19/8/2023).
Sementara itu, Kepada Dusun Cicurug Didah membenarkan hal tersebut. Selama beberapa hari terakhir ini warga mengalami kekurangan air bersih dampak dari musim kemarau kering.
“Warga yang paling terdampak kekurangan air itu dari RT 1 dan RT 2. Kondisi ini sudah terjadi sejak 10 hari,” ungkapnya.
Dalam 10 hari ini, warga terpaksa harus bolak balik ke sumur pada area persawahan dengan jarak cukup lumayan dari permukiman. Selain itu, ada juga warga yang meminta air ke warga lain yang sumurnya masih mengeluarkan air.
Selain kelurahan air, para petani Dusun Cicurug saat ini nganggur. Mengingat sawah yang mereka garap merupakan tadah hujan. Sehingga sawah itu bisa digarap ketika musim hujan saja.
Menurut Didah, warga sangat membutuhkan bantuan penyaluran air bersih.
Dengan kondisi itu, ada juga warga yang secara cuma-cuma mewakafkan tanah untuk memperoleh air bersih. Kemudian airnya dibagikan ke warga melalui saluran pipa langsung ke rumah.
“Kalau ada pengeboran pada tanah itu, insyaallah persoalan kekurangan air bersih akan teratasi,” tuturnya. (Ayu/CN/Djavatoday)