Berita Bandung (Djavatoday.com),- Bank bjb mendorong anak perusahaan Bank bjb Syariah lebih berkembang, salah satunya dengan memperkuat infrastruktur digital. Apalagi investor besar sudah melirik Bank bjb Syariah.
Direktur Utama Bank bjb, Yuddy Renaldi mengatakan di era disrupsi seperti sekarang, sektor perbankan juga dituntut adaptif dalam memberikan pelayanan. Di mana masyarakat kini lebih cenderung memilih hal-hal praktis memanfaatkan perkembangan teknologi.
Itu juga yang coba diterapkan Bank bjb di semua sektor di dalam korporasi, termasuk di Bank bjb Syariah sebagai anak perusahaan. “Kunci sebuah bank saat ini adalah kuatnya membangun dan memiliki ekosistem digital. Kita lihat seberapa besar dan kuat ekosistemnya nanti yang dimiliki bjb syariah,” kata Yuddy.
Yuddy pun mengakui, Bank bjb Syariah sudah dilirik investor strategis. “Sudah ada investor strategis besar yang melirik bjb Syariah untuk menjadi pemegang saham,” kata Yuddy saat acara Investor Gathering dalam rangka right issue bank bjb.
Bank bjb Syariah sendiri tahun 2022 ini, melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO). Langkah itu, salah satu tujuannya tentu untuk memperkuat permodalan.
“Hasil IPO terebut digunakan selain untuk peningkatan modal, ekspansi kredit, juga untuk pengembangan infrastruktur teknologi informasi, termasuk pengembangan produk digital sebagai salah satu langkah untuk menjadi bank digital,” jelas Yuddy.
Bank bjb sendiri sebelumnya telah menjalin kerja sama dengan sejumlah perusahaan Informasi Teknologi (IT) berkelas dan bertaraf internasional sebagai upaya dalam memperkuat infrastruktur digital, sekaligus jadi bagian dari upaya mendorong Bank bjb menuju elite bank pada tahun 2025 mendatang.
Perusahaan IT berkelas yang bekerja sama dengan Bank bjb di antaranya Amazon Web Service (AWS), Alibaba Cloud, dan perusahaan pengelola data center PT DCI Indonesia. Perusahaan-perusahaan tersebut, selama ini sudah diakui reputasinya di banyak negara. (rls/Ayu/Djavatoday)