Berita Jawa Barat (Djavatoday.com),- NTP atau Nilai Tukar Petani Jabar (Jawa Barat) mengalami penurunan di bulan Februari 2021. Penurunannya sebesar 0,21 persen dari bulan Januari sebesar 100,06 menjadi 99,85.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jabar Dyah Anugrah membenarkan hal tersebut. Bahwa NTP dan NTUP di bulan Februari mengalami penurunan.
Menurut catatan BPS Jabar, indeks harga hasil prduksi pertanian atau IT turun sebanyak 0,03 persen. Sedangkan indeks harga barang dan jasa yang menjadi konsumsi petani atau IB naik sebanyak 0,18 persen.
Tidak hanya NTP yang turun, Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Petani atau NTUP Jawa Barat di bulan Februari turun sebanyak 0,31 persen. Sedangkan indeks BPPBM pun naik sebesar 0,28 persen.
Untuk harga rata-rata GKP atau gabah kering panen untuk tingkat petani Rp 4.876,92 per kilogram, harga tersebut turun dari bulan Januari sebesar 0,59 persen. Sedangkan untuk harga gabah kering panen pada tingkat penggiling Rp 5.002,58 per kilogram. Mengalami penurunan dari bulan sebelumnya 0,50 persen.
“Sementara itu, untuk harga gabah kering giling atau GKG pada tingkat petani naik 1,38 persen. Begitu juga tingkat penggiling naik sebesar 1,05 persen,” ungkapnya, Senin (1/3/2021).
Selain menyampaikan nilai tukar petani Jabar yang menurun, Dyah pun menyebut harga beras premium di penggilingan Rp 9,932,55 per kilo. Harga ini sedikit mengalami kenaikan dibanding bulan lalu. Sedangkan untuk beras mediumnya Rp 9.879,79 per kilo atau 0,42 persen. Sedangkan beras kualitas rendah mengalami penurunan 2,75 persen. (Ayu/CN/Djavatoday)