Jumat, Januari 17, 2025

Apple Nonaktifkan Fitur AI Ringkasan Berita

Apple terpaksa menonaktifkan salah satu fitur unggulannya dalam sistem Apple Intelligence setelah menuai kritik dari berbagai media.

Fitur yang dirancang untuk merangkum dan mengagregasi notifikasi berita ini ternyata kerap salah dalam menafsirkan isi berita, yang berujung pada kesalahpahaman informasi.

Perubahan ini diumumkan Apple dalam pembaruan perangkat lunak yang dirilis untuk pengembang pada hari Kamis.

Langkah ini diambil setelah sejumlah media Inggris mengeluhkan bahwa ringkasan berita yang dihasilkan oleh AI Apple kerap menyajikan informasi yang keliru.

Kasus Kesalahan Ringkasan Berita BBC

Salah satu insiden yang menjadi sorotan terjadi pada bulan Desember lalu, ketika BBC mendesak Apple untuk memperbaiki sistemnya.

BBC melaporkan notifikasi mereka mengenai kasus pembunuhan eksekutif asuransi kesehatan, Brian Thompson, di New York City telah dirangkum secara tidak akurat oleh Apple Intelligence.

Dalam pemberitahuannya, BBC mengabarkan bahwa seorang pria bernama Luigi Mangione ditangkap dalam kasus tersebut.

Namun, AI Apple justru menghasilkan ringkasan yang menyatakan bahwa “Luigi Mangione menembak dirinya sendiri”, yang sama sekali tidak sesuai dengan fakta sebenarnya.

Kesalahan fatal ini memicu kemarahan dari berbagai pihak dan meningkatkan kekhawatiran tentang keandalan AI dalam menangani berita.

Langkah Apple, Menonaktifkan Fitur dan Memberikan Peringatan

Sebagai respons atas permasalahan ini, Apple tidak hanya menonaktifkan fitur ringkasan berita tetapi juga menambahkan peringatan bagi pengguna yang tetap ingin menerima notifikasi berita melalui fitur ini.

Peringatan tersebut menegaskan bahwa fitur tersebut masih dalam tahap pengembangan dan dapat menghasilkan kesalahan.

Langkah ini mencerminkan tantangan yang dihadapi industri teknologi dalam mengembangkan sistem kecerdasan buatan yang dapat diandalkan.

Kesalahan serupa juga pernah dialami oleh perusahaan lain. Google, misalnya, meluncurkan chatbot yang secara keliru merekomendasikan orang untuk makan batu dan menggunakan lem sebagai bahan pizza.

Sementara itu, Microsoft menunda peluncuran fitur AI mereka karena masalah keamanan, dan startup Humane dikritik karena perangkat Ai Pin yang sering memberikan jawaban tidak akurat.

AI Teknologi Masa Depan dengan Tantangan Besar

Meskipun AI menjanjikan revolusi dalam berbagai sektor, insiden-insiden ini menimbulkan pertanyaan besar tentang seberapa siap teknologi ini untuk penggunaan luas.

AI telah dipuji karena kemampuannya dalam menjawab pertanyaan, menciptakan gambar, serta menulis kode, dan bahkan diprediksi akan membawa nilai ekonomi triliunan dolar.

Namun, banyak pihak di Wall Street dan Silicon Valley yang mulai meragukan apakah teknologi ini dapat segera memberikan manfaat yang sepadan dengan biaya pengembangannya yang sangat tinggi.

Ben Bajarin, CEO Creative Strategies, menyatakan bahwa penerapan AI masih dalam tahap awal dan belum memiliki nilai yang jelas bagi konsumen umum.

“Ini proses yang sulit dan masih terlalu dini untuk menilai dampaknya. Akan membutuhkan waktu lama hingga AI benar-benar bisa memberikan nilai yang dianggap berharga oleh masyarakat,” ujarnya.

Apple Berkomitmen untuk Perbaikan

Dalam pesan yang dikirimkan kepada para pengembang, Apple mengonfirmasi bahwa mereka sedang berupaya memperbaiki fitur ringkasan notifikasi berita dan hiburan.

Apple berencana untuk mengaktifkan kembali fitur ini dalam pembaruan perangkat lunak mendatang.

Menanggapi keputusan Apple, juru bicara BBC menyambut baik langkah ini dan menegaskan bahwa prioritas utama mereka adalah akurasi berita.

“Keakuratan berita sangat penting dalam membangun dan mempertahankan kepercayaan publik,” ujar perwakilan BBC.

Sebagai salah satu perusahaan teknologi terbesar di dunia, Apple sebenarnya termasuk yang paling lambat dalam memasuki persaingan di bidang AI.

Tahun lalu, mereka memperkenalkan Apple Intelligence, sebuah sistem berbasis AI yang dirancang untuk membantu pengguna dalam menyusun pesan.

Kemudian memberikan saran penulisan, serta meningkatkan kemampuan asisten digital Siri melalui kecerdasan buatan generatif.

Namun, fitur-fitur AI tersebut tidak langsung tersedia pada iPhone 15 dan 16 yang dirilis pada Bulan September.

Apple secara bertahap memperkenalkan fitur ini, termasuk integrasi dengan chatbot ChatGPT dari OpenAI melalui Siri.

Saat ini, fitur-fitur berbasis AI tersebut hanya tersedia di beberapa negara berbahasa Inggris, seperti Amerika Serikat, Australia, dan Inggris.

Apple berencana untuk menambahkan dukungan bahasa lainnya, seperti Cina, Prancis, Jerman, Italia, dan Spanyol, pada bulan April mendatang.

Meskipun Apple Intelligence menjadi fokus utama dalam pemasaran iPhone 16, keterbatasan akses di beberapa pasar utama, seperti Tiongkok, menghambat daya saing perangkat tersebut.

Berdasarkan data Counterpoint Research, pangsa pasar Apple dalam industri smartphone global turun dari 19 persen pada 2023 menjadi 18 persen pada 2024.

Bob O’Donnell, kepala analis di TECHnalysis Research, menyatakan, meskipun strategi AI berbasis perangkat (on-device AI) adalah langkah yang tepat dalam jangka panjang, penerapannya tidaklah mudah.

“Pada akhirnya, AI berbasis perangkat akan menjadi solusi terbaik, tetapi mencapainya bukanlah tugas yang sederhana,” ujarnya.

Langkah Apple untuk menonaktifkan fitur ringkasan notifikasi berita menunjukkan bahwa teknologi AI masih memiliki banyak tantangan sebelum bisa diandalkan sepenuhnya.

Meskipun AI memiliki potensi besar dalam berbagai industri, kesalahan-kesalahan dalam penerapannya menunjukkan bahwa masih diperlukan pengembangan lebih lanjut agar teknologi ini dapat digunakan secara akurat dan bertanggung jawab.

Dengan komitmen Apple untuk memperbaiki fitur ini, para pengguna dan industri media dapat berharap bahwa AI akan menjadi alat yang lebih cerdas dan dapat dipercaya di masa mendatang.

Microsoft Hentikan Dukungan Office di Windows 10 Oktober 2025

Microsoft baru-baru ini mengumumkan bahwa dukungan untuk aplikasi Office di Windows 10 akan dihentikan setelah sistem operasi tersebut mencapai akhir masa dukungannya pada 14...

Apple Tunda Vision Pro 2, Fokus pada Headset Terjangkau

Menurut tulisan di buletin Power On karya Mark Gurman, Apple tidak berencana meluncurkan penyegaran perangkat Vision Pro pada tahun 2025. Meski secara teori Apple...

Peretas Eksploitasi Celah Aviatrix untuk Sebar Backdoor dan Penambang Kripto

Sebuah celah keamanan kritis pada platform jaringan cloud Aviatrix Controller dieksploitasi secara aktif oleh peretas untuk menyebarkan backdoor dan perangkat lunak penambang mata uang...

Samsung Perluas Galaxy Ring dan Fitur Kesehatan Tidur

Samsung Electronics mengumumkan perluasan jangkauan Galaxy Ring dengan menambahkan dua ukuran baru, yaitu ukuran 14 dan 15. Kini, Galaxy Ring tersedia dalam 11 ukuran,...

Terbaru