Curug Pamoyanan Purwakarta merupakan sebuah objek wisata alam yang menyuguhkan keindahan air terjun setinggi 15 meter. Air terjun ini berada di kaki Gunung Burangrang dan masih satu kawasan dengan Pasir Panyawangan Ujung Aspal Purwakarta. Sebuah objek wisata sekaligus bumi perkemahan yang menawarkan sensasi alam yang menyegarkan. Meskipun perlu perjuangan untuk menuju ke curug ini, wisatawan akan mendapatkan hasil yang memuaskan dengan daya tariknya.
Purwakarta sebagai sebuah kabupaten di tatar Sunda tentu menyimpan banyak keindahan yang memesona. Beberapa di antaranya bahkan berkaitan dengan legenda dan mitos yang berkembang di masyarakat sekitar. Terlepas dari benar atau tidaknya mitos tersebut, tidak akan memengaruhi keindahan objek wisatanya.
Jika Sobat Djava tengah merencanakan untuk pergi ke Purwakarta, tak ada salahnya untuk mencoba berkunjung air terjun ini. Sebelum berkunjung, simak terlebih dahulu artikel ini hingga akhir karena kami akan memberikan ragam informasi penting seputar Curug Pamoyanan Purwakarta. Anda bisa menjadikannya sebagai bahan referensi. Yuk, simak selengkapnya dalam uraian berikut ini.
Daya Tarik Curug Pamoyanan Purwakarta
Objek wisata ini menawarkan sensasi healing dan refreshing di tengah alam yang masih asri dan panorama yang menanjakan mata. Daya tarik utamanya tentu berada pada air terjun dengan ketinggian sekitar 15 meter. Air yang mengalir memiliki debit yang bergantung pada musim, akan deras saat musim hujan dan akan mengecil saat musim kemarau.
Warna airnya jernih dan menghadirkan sensasi kesegaran karena berasal dari mata air alami. Jatuhan air dari Curug Pamoyanan Purwakarta akan membentuk sebuah kolam alami yang menjadi spot berenang wisatawan. Kedalamannya masih terbilang aman sehingga wisatawan bisa bermain air di kolam tersebut. Saat cuaca mendukung, warna air kolamnya akan kebiruan dengan kilauan yang terpancar saat tersiram matahari.
Pepohonan di sekitarnya pun membantu menciptakan kesan asri dengan suasana yang tenang. Cocok bagi Sobat Djava yang ingin bersantai sambil menghilangkan beban pikiran. Jangan lupa untuk berswafoto di depan curugnya. Agar lebih asyik, ajaklah teman atau keluarga untuk berlibur bersama di curug ini agar bisa makan bersama ala piknik cantik.
Hutan Pinus dan Goa Jepang
Sebelum tiba di Curug Pamoyanan Purwakarta, Anda akan melewati hutan pinus yang sejuk. Pohon-pohon pinus yang menjulang tinggi ini menjadikan area di bawahnya begitu teduh, cocok menjadi tempat beristirahat saat tracking menuju curug. Anda juga bisa memanfaatkan eksotisme hutan pinus ini untuk berswafoto.
Selain hutan pinus, Anda juga akan melewati goa yang oleh masyarakat sekitar disebut sebagai Goa Jepang atau Goa Panyileukan. Area curug ini juga konon dulunya merupakan tempat bagi para harimau untuk berjemur. Oleh karena itu, curug ini bernama “pamoyanan” yang berasal dari bahasa Sunda, artinya adalah berjemur.
Fasilitas dan Alamat Lengkap
Objek wisata alam di Purwakarta ini memiliki beberapa fasilitas, meskipun belum begitu lengkap dan berada jauh dari curugnya. Beberapa fasilitas tersebut adalah area parkir kendaraan, warung, toilet, dan musala. Tersedia juga camping ground yang lokasinya masih satu kawasan dengan Curug Pamoyanan Purwakarta.
Jika berminat healing ke curug ini, kunjungi lokasinya di Kabupaten Purwakarta. Alamat lengkapnya adalah Desa Pusaka Mulya, Kecamatan Kiarapedes, Kabupaten Purwakarta, Provinsi Jawa Barat. Berjarak sekitar 19 kilometer dari pusat kota atau bisa Anda tempuh dalam waktu kurang dari 1 jam perjalanan. Setelah tiba di area parkir, Anda harus melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki kurang dari 1 kilometer melewati jalan paving blok dan jalan setapak.
HTM dan Jam Operasional Curug Pamoyanan Purwakarta
Untuk bisa menikmati keasrian alam dari curug ini, Anda tak perlu mengeluarkan uang sepeser pun untuk biaya masuknya. Hal tersebut karena belum ada tarif tiket resmi yang ditetapkan pengelola wisata. Anda hanya perlu membayar biaya parkir kendaraan saja.
Kunjungilah Curug Pamoyanan Purwakarta pada jam operasionalnya, yakni sekitar pukul 07.00 sampai dengan pukul 16.00 WIB. Jangan lupa untuk menggunakan pakaian yang nyaman karena track menuju curug akan melewati hutan dengan pohon-pohon yang rindang. (Rismawati/Djavatoday)