Curug Ceheng Banyumas merupakan sebuah objek wisata alam berupa air terjun yang memiliki pesona alam yang indah. Air terjun ini memang tak sepopuler air terjun lainnya yang ada di Banyumas, seperti Curug Cipendok, Curug Bayan, maupun Curug Jenggala. Akan tetapi, daya tarik dan panorama alam air terjun yang satu ini tidak kalah epik, lho.
Tempat ini bak surga tersembunyi karena berada di dalam hutan dan jauh dari perkotaan. Meskipun begitu, akses untuk menuju ke objek wisata ini tidak begitu sulit karena terdapat tangga yang menjadi jalur trekking-nya. Jaraknya pun tidak terlalu jauh, hanya membutuhkan waktu sekitar 10 menit saja.
Namun, perjalanan menuju Curug Nangga Banyumas ini cukup ngeri-ngeri sedap juga, lho. Kira-kira, mengapa bisa begitu, ya? Mari cari tahu jawabannya dalam uraian berikut ini. Kami akan memberikan ragam informasi penting dan menarik tentang objek wisata ini yang bisa Anda jadikan sebagai referensi wisata.
Baca juga: Curug Song Banyumas, Info HTM, Fasilitas, hingga Alamat
Daya Tarik Wisata Curug Ceheng Banyumas
Indonesia merupakan negara dengan potensi alam yang sangat kaya, salah satunya adalah air terjun yang tersebar di banyak sudut nusantara. Termasuk di sudut sebuah kabupaten yang terkenal dengan julukan ‘Kota Satria’, yakni Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Kabupaten ini memiliki banyak air terjun tersembunyi yang masih jarang terjamah manusia, padahal memiliki daya tarik yang memesona.
Air terjun tersebut bernama Curug Ceheng Banyumas, sebuah air terjun dengan tinggi sekitar 13 meter di atas permukaan laut. Bentuk alirannya vertikal dengan aliran yang tunggal dan debit air yang cukup deras sehingga menciptakan suara deburan. Airnya pun jernih dan saat jatuh tertampung ke kolam alami di bawahnya, airnya akan terlihat hijau kebiruan dengan cantiknya.
Air terjun ini mengalir dari sebuah sungai di atas sebuah tebing yang lebih mirip seperti mulut goa dengan bentuk setengah lingkaran. Cekungannya membuat di balik air terjun seperti sebuah goa yang misterius. Tebing atau mulut goa tersebut nampak asri karena penuh dengan vegetasi alam berupa tumbuhan hijau yang lebat. Hal tersebut membuat potret air terjun makin terlihat eksotis dan makin ciamik untuk menjadi latar belakang sebuah foto.
Selain berburu foto yang instagenic, Anda juga bisa lho mencoba langsung kesegaran airnya dengan berenang atau sekadar bermain air. Airnya akan membuat tubuh lebih rileks dan hawa sejuknya akan membuat pikiranmu lebih tenang. Anda juga bisa membawa pelampung untuk bersantai di atas air dan mengabadikannya menggunakan lensa kamera. Namun, jangan berenang tepat di bawah jatuhan air Curug Ceheng Banyumas karena kedalamannya berbeda.
Harga Tiket Masuk dan Jam Operasional
Untuk bisa berlibur di objek wisata ini, Anda hanya perlu membayar biaya masuk sebesar Rp2.000-Rp10.000 saja per orangnya. Besaran pastinya tidak menentu karena harga bisa saja berubah kapan saja sesuai kebijakan pihak pengelola wisata. Jangan lupa untuk menyiapkan uang tambahan untuk biaya parkir dan untuk jajan di sana, ya.
Informasi lain yang perlu Anda ketahui adalah jam buka Curug Ceheng Banyumas. Objek wisata ini buka pukul 08.00 sampai dengan pukul 17.00 WIB setiap hari. Adapun waktu terbaik untuk berkunjung ke objek wisata ini adalah saat pagi hari dengan kondisi cuaca cerah.
Fasilitas dan Alamat Curug Ceheng Banyumas
Tempat ini menyediakan beberapa fasilitas yang bisa Anda gunakan. Seperti area parkir, taman bermain, pendopo, gazebo, toilet umum, warung jajan, dan spot foto alami. Untuk penginapan, Anda bisa menemukannya dalam radius 2 kilometer dari objek wisata ini.
Kemudian alamat Curug Ceheng Banyumas adalah Gandatapa I, Gandatapa, Kec. Sumbang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah 53183. Lokasinya berada di lereng Gunung Slamet bagian Tenggara, tepatnya berjarak sekitar 16 kilometer dari pusat kota Purwokerto. Setelah tiba di area parkir, Anda harus melanjutkan berjalan kaki melewati jalan setapak berupa tanah dan bebatuan yang terkadang licin. Selanjutnya, Anda akan menuruni tangga yang cukup curam dengan pagar untuk berpegangan di sisinya, harap untuk berhati-hati. (Rismawati/Djavatoday)