Berita Tasikmalaya (Djavatoday.com),- Pemkab Tasikmalaya menargetkan akan menuntaskan bangunan sekolah rusak di tahun 2025. Total biaya yang dibutuhkan untuk memperbaiki sejumlah bangunan sekolah rusak mencapai Rp 65 miliar.
Diketahui, Kabupaten Tasikmalaya belum terbebas dari persoalan sarana dan prasarana pendidikan dasar yang banyak mengalami kerusakan.
Bahkan bukan hanya di pelosok daerah, sekolah rusak juga sering kali ditemukan di daerah perkotaan Hal ini pun seolah menjadi pekerjaan rumah yang belum bisa diselesaikan.
Jumlah bangunan kelas atau sekolah yang rusak setia tahun tak sebanding dengan upaya perbaikan yang dilakukan Pemkab Tasikmalaya.
Sekretaris Daerah Kabupaten Tasikmalaya, Mohammad Zen mengakui masih banyak bangunan sekolah rusak yang belum bisa tertangani. Disisi lain, ia mengaku jika, Pemkab dihadapkan pada dilema atas kebijakan pemerintah pusat melalui anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK).
“Saya mantan Kadis Pendidikan, kalau dulu merehab sekolah itu tumpuannya kan DAK. DAK itu untuk sekolah yang paling jelek itu dipastikan dapat DAK. Kalau sekarang, DAK hanya boleh dipakai untuk sekolah yang mengalami kerusakan 45 atau 65 persen, atau rusak sedang,” kata Zen.
Meski demikian, Pemkab Tasikmalaya mengaku sudah mempunyai rencana dan target dalam penanganan fasilitas sekolah dan sekolah rusak. Yakni pada tahun 2025 mendatang, tidak ada lagi sekolah rusak di Kabupaten Tasikmalaya.
Maka kata dia, untuk mencapai target tersebut setidaknya dibutuhkan total anggaran mencapai Rp 65 miliar lebih. Jumlah itu, untuk rehabilitasi sekolah rusak semua tingkatan, yakni tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).
“Kita targetkan selesai 2025 dengan anggaran mencapai Rp 65 miliar,” pungkasnya. (Ayu/CN/Djavatoday)
