Premier League alias Liga Primer Inggris musim 2022/2023 tinggal menyisakan 4 pekan lagi. Rata-rata tiap tim sudah menyelesaikan 34 laga sejauh ini. Sisa-sisa pertandingan akan sangat menentukan nasib para penghuni klasemen. Ancaman degradasi pun telah dirasakan sejumlah tim salah satunya Chelsea.
Perburuan gelar juara masih sengit antara Manchester City (79 poin) dan Arsenal (78), meski City lebih diunggulkan karena punya tabungan satu laga.
Pun perebutan zona empat besar Liga Champions. Dua slot sudah pasti diamankan City dan Arsenal. Dua lagi sedang diperjuangkan sekuat tenaga oleh setidaknya 6 tim. Newcastle, MU, Liverpool, Tottenham, Aston Villa, dan Brighton masih punya kans untuk berlaga di Champions League musim depan.
Yang juga masih membara adalah penentuan siapa yang bakal degradasi ke Divisi Championship musim 2023/2024. Sangat seru bila melihat tabel klasemen Liga Inggris sejauh ini. Mulai peringkat 11 ke bawah ternyata belum benar-benar aman untuk lepas dari jerat relegasi.
Sangat jarang terjadi, hingga pekan ke-34, sepuluh tim terbawah klasemen masih berjibaku mempertahankan dari ancaman degradasi, salah satunya Chelsea. Bahkan juru kunci Southampton masih bisa lolos dari zona merah jika mereka mampu sapu bersih empat laga sisa dan mendapat keberuntungan.
Ancaman Degradasi Chelsea, Tim Elit di Papan Bawah
Menariknya, di antara jajaran klub yang berada di jurang relegasi ada satu nama elit yang ‘terjebak’ di sana. Dialah Chelsea yang kini terpaku di posisi 12 klasemen dengan bekal 39 poin.
Tim London Biru sudah memainkan 33 laga, namun hasilnya sangat memalukan. The Blues baru menang 10 kali, imbang 9 kali, dan parahnya sudah 14 kali keok. Rekor terbaru amat memilukan. Enzo Fernandez dkk. telah 6 kali kalah beruntun di semua ajang!
Kini, ancaman degradasi bukan lagi omong kosong. Tim asuhan Frank Lampard hanya berselisih 9 poin dari Nottingham Forest yang ada di peringkat 18, yaitu batas zona relegasi. Memang, Chelsea masih punya tabungan 5 laga, namun kelimanya bukanlah pertandingan mudah.
5 Laga Neraka buat Chelsea
Dua laga sisa pertama, Chelsea bakal menghadapi sesama penghuni jurang degradasi, yaitu tandang lawan Bournemouth (6 Mei) dan kandang kontra Forest (13 Mei).
Di atas kertas, kedua partai itu seharusnya mudah bagi Chelsea yang bergelimang pemain top berbanderol mahal.
Namun, seperti yang sudah-sudah, The Blues telah banyak disulitkan oleh tim-tim gurem, bahkan di kandang sendiri.
Jika pun Chelsea bisa meraup poin dari Bournemouth dan Forest, tiga laga berikutnya bak ‘dikirim ke neraka’. Tiga tim kuat sudah menanti di penghujung musim.
Berturut-turut mereka akan tandang ke markas dua raksasa Manchester, yakni City (21 Mei) dan United (26 Mei).
City sedang memburu trofi Premier League ketiga beruntun musim ini, pasti akan ngotot dan melibas Chelsea tanpa ampun demi mengamankan gelar. Sedangkan MU tengah berjuang mengamankan tiket ke Liga Champions dengan target peringat 3 klasemen.
Chelsea bakal sangat kesulitan bermain di bawah tekanan suporter fanatik kedua tuan rumah. Tak berhenti di situ, laga pekan terakhir pun tak kalah mengerikan. The Blues akan berjumpa Newcastle yang sedang bagus-bagusnya dan nyaman berada di zona empat besar. Apalagi The Magpies (julukan Newcastle) juga sangat sulit dibobol. Mereka adalah tim paling sedikit kemasukan gol sejauh ini di Premier League (27 gol).
Satu-satunya keuntungan Chelsea melawan Newcastle adalah bermain di kandang sendiri, Stadion Stamford Bridge. Dukungan fans sendiri harapannya mampu melecut punggawa The Blues meraih poin penuh.
Misi Mustahil?
Mampukah Chelsea lolos dari ancaman degradasi? Nasib mereka kini berada di tangan mereka sendiri. Lima pertandingan sisa ibarat 5 laga final buat The Blues untuk tetap bertahan di Liga Primer musim depan.
Akan sangat memalukan jika klub yang kini pemiliknya Todd Boehly itu harus terdegradasi ke Championship. Apalagi setelah mereka jor-joran belanja pemain hingga menghabiskan kocek lebih dari 600 juta pounds musim ini.
Sejarah kelam dan memalukan sepanjang masa boleh jadi bakal tercipta bila skenario paling mengenaskan terjadi. Klub kaya-raya dan royal belanja pada akhirnya malah turun kasta. Mimpi teramat buruk dan tragis bagi para fans Chelsea di kolong langit. (Yg/Djavatoday)