DJAVATODAY.COM, KULINER – Saat melihat menu yang disuguhkan di kedai kopi, pada umumnya sering kita temui istilah single origin dan house blend.
Dua istilah tersebut menjadi sebuah pertanyaan bagi beberapa orang yang baru mulai menikmati kopi manual brew.
Kedai Kopi,, Single Origin
Di beberapa tempat ngopi di Kabupaten Ciamis, saat berkunjung kita sering melihat wadah biji kopi yang bertuliskan dengan beberapa nama daerah.
Seperti Puntang, Galunggung, Gayo, Sidikalang, Bali Kintamani, dan beberapa daerah lainnya. Hal tersebut lah yang termasuk dalam istilah single origin.
Karena istilah single origin merupakan kopi yang berasal dari suatu wilayah atau daerah tertentu yang lebih spesifik.
Inilah yang akan memudahkan para penikmat kopi untuk mengetahui informasi kopi yang diminumnya.
Melalui single origin, daerah asal penanaman kopi pun dapat lebih mudah dikenali. Kopi single origin, masing-masingnya akan memiliki cita rasa khas tersendiri.
Di samping itu, terdapat juga istilah varietas. Tentu merupakan hal yang berbeda dengan single origin.
Jika single origin digunakan untuk memudahkan dalam mengenal kopi dengan menyebut nama daerah. Sementara varietas merupakan klasifikasi tanaman kopi untuk menyebutkan subspecies dari bibit kopi yang ditanam.
House Blend
Dari menjamurnya kedai kopi di Kabupaten Ciamis, rata-rata tentu memiliki menu house blend.
Isitilah House blend adalah kopi yang diracik dari berbagai jenis kopi, baik dari sisi daerah tertentu atau varietas.
Namun, racikan house blend-nya tidak sama. Masing-masing kedai memiliki resep tersendiri sebagai ciri khas.
Dilansir dalam majalah otten coffee, setiap kedai kopi tentu memiliki house blend-nya masing-masing.
House blend diracik sedemikian rupa oleh roaster atau owner-nya sendiri agar menu turunannya menciptakan karakter rasa berbeda yang tak bisa ditemukan di kedai mana pun.
Nah sobat Djava, jadi, menu pilihanmu saat berkunjung ke kedai kopi nanti, mau coba yang mana. Single origin atau house blend?