Jika hewan memiliki intensitas air liur yang tinggi dan kuku yang mengelupas bahkan luka-luka, sebaiknya jangan memilihnya. Pilih hewan yang sehat secara fisik dan melalui pemeriksaan sebagaimana fatwa MUI tadi.
Pastikan Ada Surat Keterangan Sehat Hewan
Tips memilih hewan kurban yang selanjutnya adalah memastikan adanya surat keterangan kesehatan hewan (SKKH). Pastikan surat tersebut resmi dan memiliki legalitas dari dokter hewan. Dengan dokumen ini, Anda akan lebih yakin bahwa hewan benar-benar sehat secara fisik luar maupun dalam. Akan lebih baik lagi jika adanya garansi penggantian hewan jika sewaktu-waktu hewan terkena PMK sebelum Idul Adha.
Beli Hewan dari Pedagang Besar
Membeli hewan dari pedagang besar lebih menjamin hewan terawat dengan baik. Kesehatan hewan ternak pun biasanya lebih terjaga karena adanya karyawan khusus yang bekerja. Penularan PMK pun bisa sedikit terhambat karena pedagang tidak ingin ia rugi. Itulah mengapa sebaiknya Anda membeli hewan untuk kurban dari pedagang besar yang kompeten.
Membeli Hewan Menjelang Idul Adha
Tips memilih hewan kurban yang tak kalah penting adalah dengan membeli hewan tersebut mendekati Idul Adha. Dengan hal ini, risiko penularan atau terjangkitnya PMK pada hewan akan makin kecil. PMK memiliki masa inkubasi selama 14 hari, rentan terjadi PMK secara tiba-tiba pada hewan yang awalnya sehat.
Hindari Membeli Hewan dari Luar Daerah
Saat ini, wabah PMK telah menjangkit lebih dari 20 provinsi di Indonesia. Pemerintah pun mengetatkan distribusi hewan ternak ke wilayah lain guna meminimalisasi penularan PMK. Oleh karena itu, masyarakat lebih baik membeli hewan ternak untuk kurban di daerahnya masing-masing. Jika stok hewan di daerah masing-masing telah habis, pastikan Anda mendapat SKKH saat membeli hewan dari luar daerah.
Itulah 6 tips memilih hewan kurban di masa merabaknya wabah PMK. Sobat Djava tidak perlu khawatir saat membelinya, asal pastikan semua tips telah Anda lakukan. (Ris/Djavatoday)