Selasa, November 26, 2024

Kenali Gejala Stunting pada Anak dengan Cara Ini

Secara sederhana stunting adalah masalah kesehatan yang timbul akibat kekurangan nutrisi. Sebenarnya ada dua istilah yang hampir sama, yaitu stunted dan stunting. Stunted yaitu kondisi tinggi badan anak minus 2 standar deviasi berdasarkan kurva WHO. Sedangkan stunting pada anak terjadi akibat anak mengalami stunted yang di sebabkan kekurangan nutrisi serta infeksi yang berulang selama 1000 hari pertama kehidupan.

Di Indonesia sendiri, angka stunting masih dikategorikan tinggi, yaitu di atas 30%. Menurut salah satu sumber, ada tiga hal yang harus di lakukan dalam mendeteksi stunting pada anak, antara lain :

Baca juga : 7 Cara untuk Meningkatkan Daya Ingat Otak

Melakukan pengukuran antropometri secara rutin

Antropometri di lakukan dengan melakukan pengukuran pada berat badan, panjang badan, tinggi badan, lingkar kepala berdasarkan usia anak dan yang lainnya.

Pengecekan ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan pada anak, apakah anak tersebut mengalami risiko gagal tumbuh atau tidak.

Pengukuran berat badan di bawah usia 2 tahun dilakukan dengan cara berbaring di atas timbangan khusus anak balita, sedangkan anak di atas 2 tahun ditimbang dengan cara berdiri menggunakan timbangan berat badan umum.

Melakukan plotting kurva pertumbuhan menurut WHO

Setelah melakukan penimbangan dan pengukuran tinggi badan, langkah selanjutnya adalah memplotting dalam kurva menurut WHO. Kurva tersebut di kelompokkan berdasarkan berat badan menurut umur, tinggi badan menurut umur dan juga berat badan menurut panjang badan.

Jika dalam kurva tersebut panjang atau tinggi badan anak berada di bawah garis merah -2, maka dapat di katakan bahwa anak tersebut memiliki perawakan pendek dan berisiko terkena stunting.

Kurva tersebut bisa dilihat dalam buku Kesehatan Ibu dan Anak atau melalui aplikasi PrimaKu yang dibuat oleh Ikatan Dokter Indonesia.

Proses gagal tumbuh

Seorang anak tidak bisa langsung di vonis terkena stunting hanya karena memiliki perawakan pendek. Anak yang terkena stunting adalah anak yang mengalami gagal tumbuh. Artinya kenaikan beratnya tidak memadai atau mengalami penurunan berat badan.

Jika anak mengalami gejala seperti ini sebaiknya segera konsultasikan kepada dokter dengan tetap mencukupi kebutuhan nutrisi serta faktor pendukung lainnya.

Infeksi menyebabkan kenaikan berat badan tidak memadai

Orang tua harus mengetahui apakah anak memiliki infeksi atau tidak, karena infeksi yang berulang bisa menyebabkan gagal tumbuh pada anak. Hal inilah yang membuat sang anak mengalami stunting. Infeksi tersebut seperti alergi susu sapi, penyakit jantung bawaan, tuberculosis, HIV atau infkesi yang lainnya.

Selain itu pemberian ASI atau susu formula yang tidak tepat juga bisa menyebabkan berat badan tidak normal. (Willy/Djavatoday)

5 Kebiasaan Sehat yang Bisa Dilakukan Setiap Hari

Menerapkan gaya hidup sehat tidak selalu memerlukan perubahan besar. Dengan memulai dari hal-hal kecil dan konsisten, Anda bisa merasakan manfaat luar biasa untuk tubuh...

Makanan Pemicu Nafsu Makan Anak: Solusi Tepat untuk Si Kecil yang Sulit Makan

Salah satu tantangan yang sering dihadapi orang tua adalah memastikan anak mendapatkan nutrisi yang cukup. Namun, masalah kurangnya nafsu makan pada anak sering kali...

Bahaya Paparan Zat Kimia, Berikut Dampak Terlalu Sering Mengonsumsi Snack Kemasan

Mengonsumsi snack kemasan menjadi pilihan praktis untuk camilan kapan pun dan di mana pun. Snack kemasan hadir dengan berbagai rasa yang menggugah selera, mulai...

Bunda, Yuk Kenali Penyebab, Gejala dan Cara Pencegahan Gondongan Pada Anak

Gondongan atau gondongan adalah infeksi yang disebabkan oleh virus yang menyerang kelenjar parotis, yaitu kelenjar penghasil air liur yang terletak di dekat telinga. Penyakit...
Iklan Turut Berduka - Diskominfo
Iklan Turut Berduka - Pj Bupati Ciamis
Iklan Turut Berduka - Diskominfo
Iklan Turut Berduka - Pj Bupati Ciamis

Terbaru