Berita Jawa Barat (Djavatoday.com),- Wakil Ketua Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat Abdul Hadi Wijaya mendukung penuh dengan rencana sekolah tatap muka akan dimulai lagi pada bulan juli mendatang.
Meskipun perlu adanya diskusi yang panjang, menurutnya ada beberapa aspek yang masih harus disiapkan seperti persetujuan orang tua siswa saat sekolah tatap muka diberlakukan.
“Masih perlu diskusi panjang dan perlu beberapa perbaikan dengan menyiapkan berbagai aspek,” kata Abdul Hadi.
Gus Ahad menghimbau, pelaksanaan pembelajaran tatap muka terbatas perlu dilakukan dengan syarat protokol kesehatan yang ketat.
“Jangan ada kesan juga dipaksakan, yang berimbas pada keamanan anak anak kita” ucapnya.
Sementara itu Anggota Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat Siti Mengatakan, dalam persiapan pendikan tatap muka selain protokol kesehatan yang ketat dan tetap mengikuti arahan satgas covid 19.
Selain itu, ada hal lain yang tidak boleh dilupakan dan harus menjadi perhatian bersama mengingat selama satu tahun anak-anak tidak terlepas dari gawai.
Hal itu menurutnya, sangat mempengaruhi mental psikologis anak, untuk itu pihaknya meminta agar pihak sekolah mempersiapkan guru BK agar keberhasilan PPM di masa yang akan datang.
“Gawai sudah dipastikan tidak clear tentu saja mempengaruhi jiwa anak-anak untuk itu protokol kesehatan tak cukup di dalam pendidikan tatap muka, dan perlu ditambah yaitu dengan sekolah mempersiapkan psikologi dan mental anak-anak” katanya.
“Ada sebuah kehawatiran bahwa ketika tatap muka dan ineteraksi sosial terjadi dikhawatirkan ada kekerasan baik itu bullying dan juga kekerasan seksual dan tentu ini juga akan mempengaruhi kegiatan belajar mengajar di sekolah” tuturnya. (Ayu/CN/Djavatoday)