Djavatoday.com, Kota Bandung – Tanaman hias dan ubi jalar menjadi komoditas unggulan yang akan digarap oleh petani milenial di Jawa Barat.
Kepala DTPH Jawa Barat Dadan Hidayat mengatakan, tanaman hias bernilai ekonomis tinggi dan tidak memerlukan lahan luas serta diminati pasar internasional.
“Tanaman hias diminati pasar internasional, seperti Amerika Serikat, Jerman, Korea Selatan, Inggris, Siprus, dan Kanada,” kata Dadan Hidayat disela kegiatan kick-off Petani Millenial di Kampung Pasir Angling, Desa Suntenjaya, Kec. Lembang, Kab. Bandung Barat, Jumat (26/03/2021).
Dadan menjelaskan, ada 12 jenis tanaman hias yang direkomendasikan, mulai dari homalomena merah, homalomena hijau, homalomena Papua, piper Papua, sampai rhaphidophora tenuis hijau.
“Tanaman hias cukup efisien secara modal juga luas lahan. Karena dengan luas green house hanya 12 meter persegi dan modal usaha kurang lebih Rp50 juta, jika dihitung setiap bulan, bisa menghasilkan sekitar angka Rp16 juta untuk keuntungan petani milenial,” ucapnya.
Selain tanaman hias, DTPH Jawa Barat juga merekomendasikan komoditas unggulan ubi jalar. Karena memiliki peluang pasar ekspor, domestik, dan industri, yang sama besarnya.
“Kalau ubi jalar, per satu hektar berisi 1.000 polybag. Satu polybag itu terdiri dari 12 bibit. Jadi satu hektar itu, populasinya hampir 120 bibit. Ubi jalar menggunakan polybag karena produksinya dapat lebih tinggi,” ucapnya.
“Komoditas ini memiliki peluang pasar ekspor 30 persen, pasar domestik 30 persen, dan pasar industri olahan 40 persen. Ekspornya ke Hongkong, Abu Dhabi dan Uni Emirat Arab,” tutupnya. *ArifinAT/Djavatoday.com