Djavatoday.com, Kota Bandung – Kader Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) tidak boleh jadi mahasiswa medioker. KAMMI harus excellent, harus mumtaz dan harus juara.
Demikian, hal tersebut disampaikan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat menjadi keynote speaker pada acara KAMMI Scholarship Festival secara daring dari Kota Bandung, Sabtu (24/04/2021).Â
“Kader tak boleh jadi mahasiswa biasa saja tapi harus istimewa yang dapat membawa perubahan di mana pun berada,” ucapnya.
Kang Emil sapaan akrab Ridwan Kamil, mendorong kader KAMMI selain menguasai Alquran juga bahasa, kader perlu melek dunia digital, guna berkompetisi di era global.Â
“Kader tak boleh jadi mahasiswa biasa saja, tapi harus istimewa yang dapat membawa perubahan di mana pun berada,” katanya.
Menurut Kang Emil, dalam paparannya yang bertema Peran Pemuda Membangun Bangsa Melalui Wawasan Global, dunia saat ini apalagi setelah Covid-19 akan semakin kompetitif dengan berbagai adaptasi kebiasaan barunya.Â
“Sebagai calon pemimpin bangsa, setidaknya ada tiga prinsip yang harus diresapi sejak saat ini, yakni ibadah, dakwah, dan kebermanfaatan,” ujarnya.
Menjadi pemimpin, menurutnya adalah amanah yang harus diawali dengan niat beribadah. Sehingga, ketika berkuasa apa yang dilakukan senantiasa berada dalam koridor dakwah. Dengan begitu, kebijakan yang keluar dapat membawa manfaat bagi semua orang.Â
“Saya berdakwah dengan Islam melalui kekuasaan. Dakwah terhebat itu melalui kekuasaan. Dengan satu surat keputusan saya bisa memberhentikan kemudharatan, dengan satu perintah bisa memajukan dakwah Islam,” tuturnya.
Kang Emil menambahkan, dalam dua tahun sebagai Gubernur bersama Wakil Gubernur Uu Ruzhanul Ulum, Pemerintah Provinsi Jawa Barat memiliki program Satu Desa Satu Penghafal Al-Qur’an.Â
“Alhamdulillah dari 5.300 desa selama dua tahun ada 3.000 desa. Sekarang sudah punya penghafal Al-Qur’an,” pungkasnya. ArifinAT/Djavatoday.com