Senin, November 25, 2024

Jabar-Bappenas-PLJ Kembangkan Peta Interaktif Covid-19

Djavatoday.com, Kota Bandung – Sebagai upaya mengembangkan peta interaktif tentang penularan Covid-19 di level desa di Jawa Barat, Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat menjalin kemitraan analitika dengan Pulse Lab Jakarta (PLJ) dan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).

Gubernur Jawa Barat Mochamad Ridwan Kamil optimistis peta interaktif tersebut dapat membantu pengambilan keputusan terkait Covid-19 di Jawa Barat. Apalagi, Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat memegang teguh prinsip “good data, good standing, bad data, bad standing,” dalam mengambil kebijakan. Khususnya terkait penanganan pandemi Covid-19. 

“Tidak boleh ada lagi keputusan tanpa data yang valid, tidak boleh lagi bertengkar masalah data, tidak boleh lagi orang mengambil keputusan tanpa keilmiahan,” kata Ridwan Kamil, saat audiensi dengan Jabar Digital Service, PLJ, dan Bappenas, via video konferensi di Gedung Pakuan – Kota Bandung, Selasa (11/05/2021). 

Peta Interaktif Covid-19 Menyedehanakan Data-data yang Rumit

Menurut Ridwan Kamil, dengan peta interaktif, data-data yang rumit terkait penanganan pandemi Covid-19 dapat disederhanakan dan dikonsumsi dengan mudah oleh masyarakat. Selain itu, tampilan peta interaktif pun harus user friendly supaya mudah diakses masyarakat. 

“Untuk menyempurnakan proses pembangunan (termasuk penanganan Covid-19) menjadi lebih cepat dan lebih akurat. Kita harus mempunyai sistem data yang mudah digunakan dan komprehensif,” ucapnya. 

Ridwan Kamil menuturkan, pendekatan inovasi data dan transformasi digital, serta kolaborasi menjadi faktor krusial dalam menghadapi dan memitigasi pandemi Covid-19. 

“Saya sangat menghargai kolaborasi bersama ini karena seyogyanya keadaan pandemi ini harus dihadapi dan mitigasi bersama-sama melalui inovasi baru. Maka saya menyambut baik hal-hal seperti ini,” tuturnya.

Hal senada dikatakan Plt Kepala Pusat Data dan Informasi Perencanaan Pembangunan Bappenas Mohammad Irfan Saleh. Menurutnya, kemitraan analitika dan data inovasi menjadi hal penting untuk merespons pandemi Covid-19. 

“Kemitraan analitika dan data inovasi menjadi penting untuk respons yang efektif terhadap COVID-19 di Indonesia,” kata Irfan. 

Menurut Irfan, sebuah wilayah dapat dianggap memiliki risiko penularan yang tinggi apabila memiliki jumlah kasus positif Covid-19 yang tinggi. Namun demikian, ada beberapa faktor selain data kasus positif yang juga berkontribusi terhadap potensi penularan Covid-19 di sebuah wilayah. 

Untuk memberi gambaran situasi dengan lebih akurat, Peta Interaktif COVID-19 Jawa Barat ini melakukan analisa sampai tingkat desa. Hal tersebut dilakukan melalui metode penggabungan data administratif (PODES) dengan data alternatif (Facebook population density), guna mendapatkan data dan informasi yang lebih lengkap.

Sementara itu, Kepala Pulse Lab Jakarta Petrarca Karetji mengatakan, penggabungan data alternatif dengan data administratif dalam memahami potensi dan resiko penularan Covid-19, dapat membantu pengambil kebijakan dalam mengidentifikasi dan merancang inovasi. 

“Intervensi yang tepat sasaran dalam penanganan Covid-19 di Jawa Barat dapat dicapai dengan bantuan inovasi data. Seperti misalnya menentukan peningkatan protokol kesehatan, penentuan buka tutup fasilitas umum, dan sebagainya,” imbuhnya. 

Pulse Lab Jakarta merupakan fasilitas inovasi bersama dari Organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa dan pemerintah Indonesia. PLJ juga bertindak sebagai mitra teknis pada pengembangan peta interaktif ini.

Link Akses Peta Interaktif Covid-19

Kini, peta interaktif Covid-19 dapat diakses oleh publik melalui situs Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Jawa Barat (Pikobar), di laman (https://pikobar.jabarprov.go.id/transmission-potential). Melalui peta ini, publik dapat mengidentifikasi desa-desa di Jawa Barat berdasarkan tingkat potensi serta resiko terhadap penularan Covid-19. 

Kedepan, peta ini diharapkan dapat terus mendukung pengambilan keputusan Pemerintah Jawa Barat dalam membuka kantong-kantong daerah. Terutama untuk kegiatan ekonomi, sosial dan pendidikan seperti pembukaan kembali sekolah, tempat wisata, maupun tempat ibadah. 

Dalam adaptasi dan penggunaan lanjutannya, peta ini juga diharapkan dapat memberikan ide inovasi baru untuk replikasi dan penerapan di wilayah lain. 

Inisiatif pengembangan Peta Interaktif Covid-19 Jawa Barat ini digagas melalui kemitraan analitika, antara Jabar Digital Service bersama dengan Pulse Lab Jakarta dan Pusdatinrenbang Bappenas. Serta didukung oleh UNICEF dan pemerintah Australia. *ArifinAT/Djavatoday.com

Polres Tasikmalaya Luncurkan Pekarangan Pangan Bergizi Menjaga Ketahanan Pangan

Berita Tasikmalaya (Djavatoday.com),- Polres Tasikmalaya bersama berbagai pihak meluncurkan program Pekarangan Pangan Bergizi di Dusun Pangangonan, Desa Cigalontang, Kecamatan Cigalontang, pada Selasa (19/11/2024). Program...

Forum Pondok Pesantren Tasikmalaya Tegaskan Oknum Guru Ngaji Cabuli Santri Bukan Bagian dari Pondok Pesantren

Berita Tasikmalaya (Djavatoday.com),- Forum Pondok Pesantren Puspahiang, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, menegaskan oknum guru ngaji yang diduga melakukan tindakan asusila terhadap beberapa santriwati bukan...

Kasus Dugaan Pencabulan di Pesantren Tasikmalaya, KPAI dan Polisi Lakukan Pendalaman

Berita Tasikmalaya (Djavatoday.com),- Beberapa santriwati di sebuah pondok pesantren di Kecamatan Puspahiang, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, diduga menjadi korban pencabulan yang dilakukan oleh seorang...

Janda Muda di Tasikmalaya Nekat Edarkan Sabu

Berita Tasikmalaya (Djavatoday.com),- Peredaran narkotika jenis sabu di masyarakat semakin memprihatinkan, menjerat berbagai kalangan tanpa pandang usia atau status. Salah satunya adalah VT, seorang...

Terbaru