Tasikmalaya (Djavatoday.com),- Guna mencegah adanya klaster covid 19, sebuah pondok pesantren di Tasikmalaya, Jawa Barat batalkan rangkaian peringatan ulang tahun (haul) lembaga pendidikan. Rencananya, haul pondok pesantren ini akan dihadiri 1700 orang saat puncak acara Minggu (4/10/2020).
Tim Satuan Tugas Covid-19 Kabupaten Tasikmalaya mendatangi Pesantren Darun Nizham, Cintaraja, Tasikmalaya, Sabtu (3/10/2020) pagi. Mereka meminta pimpinan pondok pesantren menunda kegiatan haul atau ulang tahun lembaga pendidikan islam ini.
Selain dilarang tatap muka lebih dari 50 orang, pengumpulan masa dalam jumlah besar rentan menyebarkan covid 19. Apalagi di Tasikmalaya sudah muncul klaster pondok pesantren dengan total santri yang terpapar ratusan orang.
Rencananya, puncak acara haul akan dihadiri 1700 lebih jemaah mulai dari santri, alumni, orang tua santri hingga masyarakat sekitar.
“Kami sepakat dengan pak Kiyai jangan sampai ada klaster Pesantren baru Covid-19, dan jangan jadi Tasikmalaya zona merah. Saya apresiasi pak kiyai dan akan jadi contoh nasional,” ujar Wakapolres Tasikmalaya Kompol Agus.
Meski persiapan sudah 100 persen, namun pihak pondok pesantren darun nizham rela menunda acara haul. Pihak pesantren menyadari acara haul akan dihadiri ribuan orang hingga beresiko tularkan covid 19.
“Kami yakin yang hadir dengan skala besar. Kita khwatir jadi klaster Covid-19. Maka dari itu kami putuskan untuk menunda kegiatan ini sampai batas waktu yang belum ditentukan,” ujar Muhammad Yamin Hambali Pimpinan Pondok Pesantrem Darun Nizham.
Tenda pertemuan yang sudah berdiri kokoh akhirnya dibongkar. Ppedagang makanan juga harus rela gagal jualan di lokasi. Sikap legowo yang ditunjukan pondok pesantren darun nizham di Tasikmalaya patut diapreasi. Membantu pemerintah memutus mata rantai Covid-19 merupakan tugas besar bersama. (Dd/Djavatoday)