Berita Tasikmalaya (Djavatoday.com),- Aneka cara dilakukan semua orang untuk meraup cuan. Seorang petani di Kabupaten Tasikmalaya Jawa Barat, Adi Amalia Almansur menggeluti budi daya ikan koi dan nila dengan meruap cuan hingga belasan juta rupiah.
Sejak tahun 2010, Adi Amalia Almansur menggeluti bisnis budi daya ikan hias dan ikan konsumsi. Petani asal Kecamatan Parungponteng, Kabupaten Tasikmalaya Jawa Barat ini ternak ikan koi, gurame Padang dan ikan Nila Prima.
Terdapat sepuluh kolam ikan berukuran 4 kali tujuh meter untuk budidaya. Prosesnya mulai penetasan telur ikan, benih/ hingga ikan siap panen dipisahkan tiap kolam.
Namun, saat usia ikan masuk dua bulan, ikan hias koi, ikan gurami padang dan ikam nila prima disatukan dalam kolam yang sama. Tujuannya, agar ikan koi lebih kuat serta kualitasnya lebih terjaga.
Bisnis budi daya ikan koi mendatangkan untung yang cukup menggiurkan. Cuan dihasilkan antara 10 sampai 15 juta rupiah perbulan.
ikan nila prima di lokasi ini berbobot besar mencapai 3 kilogram per ekor. Satu kilogramnya dihargai 35 ribu rupiah.
Sementara ikan koi dijual bervariasi tergantung motif. Harganya mulai ratusan hingga jutaan rupiah.
“Sejak tahun 2010. Alhamdulillah omzet Rp 10 juta sampai Rp 15 jutaan per bulan dari nudi daya ikan nila dan koi ini,” ujar Adi, Minggu (28/1/2024).
Adi biasa panen dua pekan sekali. Hasil panen dipasok ke sejumlah daerah di Jawa Barat. Meski demikian, banyak warga lokal pun membeli eceran atau harian untuk kebutuhan makan.
Konsumen mengaku kualitas ikan tersebut berbeda. Ikan konsumsi memiliki daging yang lezat. Sementara ikan hias koi lebih tahan lama meski minim perawatan.
“Beli ikan nila prima di sini, rasa dagingnya enak beda dari yang lain,” ujar Enjang, pembeli ikan. (Ayu/CN/Djavatoday)