DJAVATODAY.COM, KOTA BANDUNG – Jawa Barat (Jabar) mengalami inflasi 0,22 persen pada bulan April 2021.Â
Indeks Harga Konsumen (IHK) gabungan dari tujuh kota di Jawa Barat mengalami kenaikan indeks dari bulan sebelumnya sebesar 107,13 menjadi 107,37 atau mengalami inflasi sebesar 0,22 persen.
Dijelaskan oleh Koordinator Fungsi Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat Jaih Ibrohim, kelompok pengeluaran penyumbang inflasi terbesar berasal dari makanan, minuman dan tembakau dengan andil inflasi sebesar 0,1256 persen. Hal tersebut disampaikan di kantornya, Senin (3/5/2021).
“Komoditas yang mengalami kenaikan harga tertinggi dan memberikan andil inflasi terbesar adalah daging ayam ras,” katanya.
Disebutkannya, dari 7 kota IHK di Jawa Barat seluruhnya mengalami inflasi dengan inflasi tertinggi di Kota Tasikmalaya sebesar 0,38 persen. Inflasi terendah di Kota Bekasi sebesar 0,13 persen.
BPS juga menginformasikan Nilai Tukar Petani (NTP) sebagai salah satu proxy indikator kesejahteraan petani di Jawa Barat pada April 2021 sebesar 97,35 mengalami penurunan sebesar 1,75 persen.
Demikian pula Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) Jawa Barat mengalami penurunan sebesar 1,49 persen dengan capaian indeks sebesar 98,25.
Subsektor yang mengalami penurunan NTP maupun NTUP adalah subsektor tanaman pangan dan subsektor hortikultura, sedangkan pada subsektor lainnya mengalami kenaikan indeks.*ArifinAT/Djavatoday.com