Berita Jawa Barat (Djavatoday.com),- Mayoritas masyarakat Jawa Barat puas dengan kinerja Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat dalam menangani pandemi Covid-19. Hal itu diketahui dari hasil survei Indonesian Politics Research and Consulting (IPRC).
Sebanyak 54,6 persen responden survei menyatakan puas dengan penanganan Covid-19 yang dilakukan Pemda Provinsi Jawa Barat, sedangkan 76,5 persen responden menyatakan puas dengan kinerja Gubernur Jawa Barat Mochamad Ridwan Kamil.
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Setiawan Wangsaatmaja mengatakan, hasil survei tersebut menggambarkan bahwa kebijakan yang diambil Pemda Provinsi Jawa Barat sudah menyentuh ke akar persoalan dan manfaatnya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat.
“Ini menjadi salah satu tolok ukur bahwa kebijakan Pemda Provinsi Jabar dalam menangani pandemi Covid-19 efektif dan efisien. Tentu, kami akan terus berupaya menangani pandemi dengan lebih baik lagi, terutama saat Idulfitri tahun ini,” ucapnya.
Menurut Setiawan, Pemda Provinsi Jawa Barat selalu menerapkan lima prinsip dalam menangani pandemi Covid-19 di Jawa Barat, Pertama adalah responsif atau bergerak cepat. Kedua, transparansi. Semua data penanganan Covid-19 dapat diakses via Pikobar.
“Prinsip selanjutnya adalah ilmiah dengan melibatkan pakar dalam mengambil keputusan. Prinsip keempat yakni kolaboratif, semua pihak diajak untuk sama-sama menangani pandemi. Sedangkan prinsip kelima adalah inovatif,” tuturnya.
Sementara itu, Direktur Riset IPRC Leo Agustino mengatakan, survei digelar di sembilan kabupaten/kota di Jabar, yakni Kota Depok, Kota Bekasi, Kota Bogor, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Garut, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Karawang, dan Kabupaten Cirebon.
Sebanyak 50,5 persen responden merupakan laki-laki. Selain itu, sebanyak 28,5 persen responden adalah lulusan SMA atau sederajat, 69,4 persen beretnis Sunda, serta 48,7 persen berusia antara 39-58 tahun. Responden diwawancara pada 20-30 Aprili 2021.
“Tingkat kepuasan tertinggi ada di Ciamis dan Tasikmalaya,” ucap Leo saat meluncurkan hasil survei via konferensi video. (Ayu/CN/Djavatoday)