Berita Ciamis (Djavatoday.com),- Warga Cibangban, Desa Bunter, Kecamatan Sukadana, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, mengikuti Tradisi Mupunjung Hajat Lembur. Tradisi yang digelar setiap Bulan Rabiul Awal (Mulud) ini dilaksanakan di Situs Pecat Dudukuy Cibangban.
Tradisi Mupunjung ini telah dilaksanakan sejak dulu secara turun temurun. Masyarakat melakukan ziarah dan doa bersama di makam leluhur. Sementara Hajat Lembur adalah bentuk rasa syukur warga atas rezeki hasil tani yang melimpah, kesehatan. Dan juga bersyukur atas ketentraman yang dirasakan masyarakat selama ini.
Tradisi Mupunjung Hajat Lembur di Desa Bunter ini awal-awalnya dilakukan dengan sederhana. Namun lambat laun, kini dilakukan secara ramai dengan berbagai kemeriahan lainnya.
Dalam tradisi Mupunjung, ada sejumlah ornamen bernuansa buhun atau zaman dulu. Seperti panggung yang terbuat dari bambu, talupuh dan jambe. Terdapat juga paratag untuk makanan tradisional. Ada pun makanan tradisional dihidangkan antara lain boled, hui, tarigu, ganyong, taleus, peuyeum, wajit, papais, dan lainnya.
Di panggung Hajat Lembur Cibangban ini juga terdapat aneka makanan tradisional yang digantung. Hal ini serupa dengan tradisi Hajat Bumi Cariu Ciamis. Makanan tersebut seperti aneka buah-buahan, umbi-umbian, sayuran dan juga makanan lain seperti tebu hitam. Panggung juga dihiasi dengan aneka bentuk dari janur atau nyiur.
Puncak kegiatan dari Mupunjung Hajat Lembur Cibangban ini adalah tawasulan dan pembacaan 1.000 salawat oleh warga yang hadir di Situs Pecat Dudukuy. Di situs ini tr dapat makam ulama bernama Kiai Mas Suradika dan Kiai Mas Natamanggala. Setelah itu, tradisi budaya tersebut diakhiri dengan makan-makan dan hiburan kesenian tradisional.
Darto Pujarsono, Kuncen Situs Pecat Dudukuy yang juga Budayawan Bunter mengatakan tradisi Mupunjung sebagai bentuk rasa syukur warga kepada sang pencipta. Tradisi ini dilaksanakan setiap bulan Rabiul Awal.
“Rutin dilaksanakan setiap tahun setiap bulan Mulud. Dalam rangka Mupunjung, membersihkan makam keramat. Dilanjutkan tawasulan lalu makan bersama. Syukuran rezeki hasil tani, kesehatan, ketertiban dan kemajuan wilayah,” kata Darto, Rabu (2/10/2024). (Ayu/CN/Djavatoday)