Berita Ciamis (Djavatoday.com),- Banyak cara dilakukan masyarakat dalam menghadapi Bulan Ramadan atau tradisi munggahan. Seperti warga Kampung Kerukunan di Lingkungan Lebak, Kelurahan Ciamis, Kabupaten Ciamis, punya cara tersendiri.
Warga Kampung Kerukunan ini terdiri dari berbagai umat beragama. Mereka melakukan bebersih di tempat ibadah. Kemudian botram makan nasi liwet bersama.
Jumat (17/3/2023), sejumlah warga Kampung Kerukunan dari umat Islam, Kristen dan Khonghucu membersihkan tempat ibadah satu per satu. Mulai dari Masjid Al Mujahidin, kemudian ke Gereja Katolik Santo Yohanes lalu Kelenteng Hok Tek Bio dan Terakhir Litang Makin.
Berbekal sapu lidi dan pengki mereka terlihat antusias membersihkan lingkungan masjid dan jalan yang dilewati. Sampah yang dihasilkan kemudian diakut oleh motor roda tiga milik Dinas Kebersihan (DPRKPLH) Ciamis. Kegiatan ini difasilitasi oleh Badan Kesbangpol Ciamis.
Setelah selesai bebersih, mereka kemudian berkumpul di tengah jalan lalu menyajikan nasi liwet. Kegiatan bebersih ini diakhiri dengan makan bersama sambil lesehan di tengah jalan.
“Kegiatan ini merupakan bentuk kerukunan umat beragama di Ciamis. Diselenggarakan setiap tahun menjelang hari raya agama termasuk ramadan. Kita bebersih di beberapa tempat ibadah,” ujar Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Ciamis Koko Komarudin.
Sementara itu, Sekretaris Badan Kesbangpol Ciamis Dadang Mulyatna mengatakan pihaknya berupaya untuk memfasilitasi kegiatan masyarakat. Salah satunya bersih dan makan bersama dalam rangka menyambut bulan Ramadan di Kampung Kerukunan.
“Yang hadir tidak hanya warga Kampung Kerukunan saja, namun juga dari beberapa organisasi juga hadir. Tadi membersihkan masjid, kelenteng dan gereja,” ungkapnya.
Tradisi munggahan ini juga sekaligus merefleksikan bahwa orang Tatar Galuh sangat ramah dan saling menjaga dan memupuk kebersamaan. Pihaknya pun mengundang warga daerah lain untuk berkunjung ke Kampung Kerukunan, asalkan mengikuti kultur Ciamis.
“Kita akan buat sejarah, cerita yang baik yang akan diturunkan kepada anak cucu kita ke depan. Bahwa Ciamis sudah puluhan bahkan ratusan tahun sudah terbentuk kerukunan. Saling berdampingan, toleransi antar umat beragama,” ungkapnya. (Ayu/CN/Djavatoday)